Jumat, 18 November 2016

Tingginya Angka Pertumbuhan Penduduk di Indonesia

TINGGINYA ANGKA PERTUMBUHAN PENDUDUK DI INDONESIA
MAKALAH
Dibuat Untuk Memenuhi Tugas Akhir Mata Kuliah Demografi



Disusun Oleh
Nama : Jellyana
NIM/BP : 15045073 / 2015



PRODI PENDIDIKAN GEOGRAFI
JURUSAN GEOGRAFI
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2016


KATA PENGANTAR
            Puji syukur penulis haturkan kepada Allah swt. berkat rahmat dan ridho-Nya, penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul “Tingginya Angka Pertumbuhan Penduduk di Indonesia“. Sholawat salam dan doa kita haturkan kepada Nabi Muhammad saw., keluarga dan para sahabatnya seklain.
            Penulis mnegucapkan terimakasih kepada seluruh pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan makalah ini. Paling utama penulis ucapkan terimakasih kepada kedua orang tua penulis yang telah memberikan dukungan lahir dan batin terhadap penulis. Selanjutnya penulis mengucapkan terimakasih kepada Ibu Dra. Yurni Suasti M.Si. selaku dosen pembimbing dan seklaigus dosen mata kuliah Demografi yang telah memberikan arahan dan bimbingan kepada penulis.
            Penulis menyadari bahwa dalam makalah ini masih terdapat banyak kekurangan. Untuk itu, penulis penulis mengaharapakan kritik dn saran yang membangun demi kesempurnaan makalah ini selanjutnya. Akhir kata penulis berharap semoga makalah ini bermanfaat dan dapat digunakan sebagaimana mestinya.

                                                                                                Padang, Mei 2016

                                                                                                            Penulis









DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................ii
DAFTAR ISI.........................................................................................................iii
DAFTAR TABEL.................................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
            A. Latar Belakang........................................................................................1
            B. Rumusan Masalah....................................................................................1
            C. Tujuan Penulisan.....................................................................................1
BAB III PEMBAHASAN......................................................................................3
A. Pengertian Pertumbuhan Penduduk.......................................................3
B.Pertumbuhan Penduduk di Indonesia.....................................................3
C.Faktor yang Mempengaruhi Tingginya Angka Pertumbuhan Penduduk di Indonesia............................................................................................8
D.Dampak Tingginya Angka Pertumbuhan Penduduk di Indonesia.......12
E.Solusi untuk Mengatasi Tingginya Angka Pertumbuhan Penduduk di Indonesia..............................................................................................14
BAB III PENUTUP..............................................................................................16
            A. Kesimpulan............................................................................................16
            B. Saran......................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................18







DAFTAR TABEL
Tabel                                                                                                          Halaman
Tabel 1.1 Data Urutan Jumlah Penduduk di Dunia.................................................4
Tabel 1.2. Tabel Jumlah Penduduk Indonesia..........................................................5
Tabel 1.3 Proyeksi Jumlah Penduduk Indonesia......................................................6


BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Indonesia merupakan salah satu negara di dunia yang termasuk negara berkembang yang memiliki berbagai masalah kependudukan yang kompleks, mulai dari jumlah penduduk yang besar, persebaran penduduk yang tidak merata, rendahnya kualitas tenaga kerja, tingginya angka kelahiran dan masih banyak lagi.
        Berdasarkan data dari BPS, jumlah penduduk di indonesia saat ini adalah  237641326 juta jiwa. Menempati urutan ke 4 menjadi negara dengan jumlah penduduk terbanyak di dunia setelah Amerika Serikat. Jumlah penduduk yang besar jika tidak diimbangi dengan tercukupinya kebutuhan pendidikan, pekerjaan, ketersediaan permukiman, terlebih lagi ketersediaan pangan akan mengakibatkan rendahnya kualitas penduduk dan akan muncul lagi masalah yang baru seperti meningkatnya angka kemiskinan, pengangguran, gizi yang buruk dan lain sebagainya.
        Namun banyak cara yang dapat dilakukan oleh pemerintah dan juga masyarakat Indonesia untuk mengatasi tingginya pertumbuhan penduduk dari tahun ke tahun, mulai dari diadakannya peraturan pemerintah dan perundang-undangan yang mengatur pembatasan jumlah kelahiran, sehingga menghambat pertambahan jumlah penduduk, hingga diadakan program Keluarga Berencana.
B. Rumusan Masalah
1.      Apa yang dimaksud dengan pertumbuhan penduduk?
2.      Bagaimana pertumbuhan penduduk di Indonesia?
3.      Faktor apa saja yang mempengaruhi tingginya angka pertumbuhan penduduk di Indonesia?
4.      Apa dampak tingginya angka pertumbuhan penduduk?
5.      Apa solusi untuk mengatasi tingginya laju pertumbuhan penduduk di Indonesia?
C. Tujuan Penulisan
      Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah:
1.      Untuk mendefinisikan apa itu permasalahan penduduk.
2.      Untuk menguraikan pertumbuhan penduduk di Indonesia.
3.      Untuk menguraiakan keadaan jumlah penduduk di Indonesia.
4.      Untuk menguraikan tentang faktor yang mempengaruhi tingginya angka pertumbuhan penduduk.
5.      Untuk menguraikan dampak positi dan negatif tingginya pertumbuhan penduduk.
6.      Untuk memberikan uraian tentang cara mengatasi masalah jumlah penduduk Indonesia yang besar.
7.      Meningkatkan pengetahuan bagi individu penulis dalam memahami dan mendalami tentang pertumbuhan penduduk yang tinggi.
8.      Meningkatkan kepekaan dan pengetahuan masyarakat luas dalam menanggapi permasalahan kependudukan, terutama tentang tingginya angka pertumbuhan penduduk.































BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Pertumbuhan Penduduk
Pertumbuhan penduduk merupakan perubahan populasi sewaktu-waktu, dan dapat dihitung sebagai perubahan dalam jumlah individu dalam sebuah populasi menggunakan "per waktu unit" untuk pengukuran. Pertumbuhan penduduk merupakan keseimbangan yang dinamis antara kekuatankekuatan yang menambah dan kekuatan-kekuatan yang mengurangi jumlah penduduk. Secara terus menerus penduduk akan di pengaruhi oleh jumlah bayi yang lahir (fertilitas), tetapi secara bersamaan pula akan di kurangi oleh jumlah kematian (mortalitas) yang terjadi pada semua golongan umur, serta perpindahan penduduk (mobilitas) juga akan mempengaruhi bertambah atau berkurangnya jumlah penduduk di suatu daerah atau negara. Pertumbuhan penduduk adalah perubahan jumlah penduduk di suatu wilayah tertentu pada waktu tertentu dibandingkan waktu sebelumnya
      Dari pengertian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa pertumbuhan penduduk adalah perubahan populasi atau jumlah penduduk di suatu wilayah dibandingkan dengan jumlah penduduk sebelumnya. Pertumbuhan penduduk dipengaruhi oleh kelahiran, kematian dan mobilitas penduduk.
B. Pertumbuhan Penduduk di Indonesia
Indonesia termasuk negara dengan jumlah dan pertumbuhan penduduk yang besar dan berpenduduk banyak. Indonesia juga terdiri atas ribuan pulau, beragam budaya, ratusan suku, dan ratusan bahasa daerah. Hal ini pula yang menjadi keunggulan Indonesia dilihat dari segi kependudukannya. Negara Indonesia memiliki jumlah penduduk yang besar karena jumlah penduduk Indonesia setiap tahun bertambah. Hal tersebut mendorong agar negara Indonesia terus giat meningkatkan kualitas penduduk. Pendidikan merupakan cara yang cocok dan paling strategis untuk meningkatkan kualitas penduduk Indonesia. 
Pertumbuhan penduduk Indonesia semakin tahun semakin bertambah jumlahnya. Jumlah penduduk Indonesia mengalami kenaikan dari tahun 1971 sampai tahun 1980 sebanyak 28.282.069 jiwa (23,72%). Secara keseluruhan rata-rata kenaikan jumlah penduduk setiap 10 tahun hampir mencapai 20%. Perlu diketahui bahwa menurut perkiraan Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional, jumlah penduduk Indonesia akan menjadi 250 juta jiwa pada tahun 2014 dengan pertumbuhan penduduk 1,49 persen per tahun. Salah satu penyebab bertambahnya jumlah penduduk adalah tingginya tingkat kelahiran. 
Jumlah penduduk yang begitu besar di Indonesia menjadi permasalahan serius terutama di daerah perkotaan. Karena semakin besar jumlah dan pertumbuhan penduduk, semakin banyak pula permasalahan yang dihadapi oleh suatu daerah. Sebagai contoh dengan pertambahan jumlah penduduk tentu harus dibarengi dengan penambahan berbagai sarana dan prasarana yang dibutuhkan. 
Dengan bertambahnya jumlah penduduk, maka permasalahan yang dihadapi oleh Indonesia semakin kompleks setiap tahunnya. Terutama masalah kemiskinan dan pengangguran. Apalagi banyaknya jumlah penduduk Indonesia tidak diikuti dengan bertambahnya lapangan pekerjaan dan tingginya sumber daya manusia.
Berkaitan dengan keadaan jumlah dan pertumbuhan penduduk Indonesia jika dibandingkan dengan keandaan penduduk di negara-negara lain, Indonesia masih masuk posisi 5 besar negara dengan jumlah penduduk terbanyak di dunia (Berdasarkan data dari Departemen Perdagangan AS). Indonesia berada di nomor 4 bersaing dengan negara Brasil di posisi ke-5. China masih menguasai dunia dengan jumlah populasi terbanyak saat ini. China menempati posisi pertama dengan jumlah populasi yang mencapai 1,355 miliar. India berada diposisi kedua dengan memiliki jumlah penduduk mencapai 1,236 miliar. AS masih berada di posisi ketiga dari peringkat negara dengan jumlah penduduk terbanyak dengan jumlah penduduknya yang mencapai 318.892 juta. Indonesia berada di peringkat keempat dengan jumlah penduduk mencapai 253,60 juta jiwa dan disusul Brasil yang mencapai jumlah penduduk sebesar 202,65 juta jiwa.
Tabel 1.1 Data Urutan Jumlah Penduduk di Dunia
Data urutan jumlah penduduk di dunia
No

Negara
Jumlah  penduduk
Tanggal
% prsen Dunia
Sumber
1
Tiongkok[Note 1]
1.376.830.000
Juni 1, 2016
18.80%
2
1.289.690.000
Juni 1, 2016
17.60%
3
Amerika Serikat
323.574.000
Juni 1, 2016
4.42%
4

255,461,700
1 Juli 2015
3.49%
5
206.150.000
Juni 1, 2016
2.81%
6
188,925,000
1 Juli 2015
2.58%
7
182,202,000
1 Juli 2015
2.49%
8
160.490.000
Juni 1, 2016
2.19%
9

Rusia
146.645.680
Juni 1, 2016
2%
10
126,890,000
1 Oktober 2015
1.73%
Indonesia menempati jumlah penduduk terbesar ke 4 di dunia setelah Amerika Serikat, sebanyak 255, 461,700 jiwa.
 Berikut tabel jumlah penduduk Indonesia dari sensus tahun 1971.
Tabel 1.2. Tabel Jumlah Penduduk Indonesia
Penduduk Indonesia menurut Provinsi 1971, 1980, 1990, 1995, 2000 dan 2010


Provinsi
Penduduk
1971
1980
1990
1995
2000
2010
Aceh
2008595
2611271
3416156
3847583
3930905
4494410
Sumatera Utara
6621831
8360894
10256027
11114667
11649655
12982204
Sumatera Barat
2793196
3406816
4000207
4323170
4248931
4846909
Riau
1641545
2168535
3303976
3900534
4957627
5538367
Jambi
1006084
1445994
2020568
2369959
2413846
3092265
Sumatera Selatan
3440573
4629801
6313074
7207545
6899675
7450394
Bengkulu
519316
768064
1179122
1409117
1567432
1715518
Lampung
2777008
4624785
6017573
6657759
6741439
7608405
Kepulauan Bangka Belitung
-
-
-
-
900197
1223296
Kepulauan Riau
-
-
-
-
-
1679163
DKI Jakarta
4579303
6503449
8259266
9112652
8389443
9607787
Jawa Barat
21623529
27453525
35384352
39206787
35729537
43053732
Jawa Tengah
21877136
25372889
28520643
29653266
31228940
32382657
DI Yogyakarta
2489360
2750813
2913054
2916779
3122268
3457491
Jawa Timur
25516999
29188852
32503991
33844002
34783640
37476757
Banten
-
-
-
-
8098780
10632166
Bali
2120322
2469930
2777811
2895649
3151162
3890757
Nusa Tenggara Barat
2203465
2724664
3369649
3645713
4009261
4500212
Nusa Tenggara Timur
2295287
2737166
3268644
3577472
3952279
4683827
Kalimantan Barat
2019936
2486068
3229153
3635730
4034198
4395983
Kalimantan Tengah
701936
954353
1396486
1627453
1857000
2212089
Kalimantan Selatan
1699105
2064649
2597572
2893477
2985240
3626616
Kalimantan Timur
733797
1218016
1876663
2314183
2455120
3553143
Sulawesi Utara
1718543
2115384
2478119
2649093
2012098
2270596
Sulawesi Tengah
913662
1289635
1711327
1938071
2218435
2635009
Sulawesi Selatan
5180576
6062212
6981646
7558368
8059627
8034776
Sulawesi Tenggara
714120
942302
1349619
1586917
1821284
2232586
Gorontalo
-
-
-
-
835044
1040164
Sulawesi Barat
-
-
-
-
-
1158651
Maluku
1089565
1411006
1857790
2086516
1205539
1533506
Maluku Utara
-
-
-
-
785059
1038087
Papua Barat
-
-
-
-
-
760422
Papua
923440
1173875
1648708
1942627
2220934
2833381
INDONESIA
119208229
147490298
179378946
194754808
206264595
237641326
Catatan : Termasuk Penghuni Tidak Tetap (Tuna Wisma, Pelaut, Rumah Perahu, dan Penduduk Ulang-alik/Ngelaju)

Sumber : Sensus Penduduk 1971, 1980, 1990, 2000 dan Survei Penduduk Antar Sensus (SUPAS) 1995

Dari data di atas, dapat dilihat bahwa pertumbuhan penduduk di Indonesia dari tahun ke tahun mengalami peningkatan, meskipun tidak terlalu signifikan. Dapat kita lihat bahwa dari tahun 1971 – 2010 pertumbuhan penduduk terus meningkat. Akibat dari peristiwa di atas akan menyebabkan: Tingginya angka pengangguran, meningkatnya kemiskinan. Secara umum ada beberapa hal yang menyebabkan laju pertumbuhan penduduk di Indonesia sulit untuk dihindari, di antaranya:
1.      Peningkatan angka kelahiran.
2.      Umur panjang.
3.      Penurunan angka kematian.
4.      Kurangnya pendidikan dan pengaruh budaya.
5.      Imigrasi dan emigrasi.
Faktor utama yang menyebabkannya adalah tingginya angka kelahiran, kematian dan migrasi yang nanti akan dibahas pada pembahasan selanjutya.
Jumlah penduduk Indonesia diperkirakan akan terus bertambah sehingga diproyeksikan pada tahun 2015 penduduk Indonesia berjumlah 255 juta jiwa hingga mencapai 305 juta jiwa pada tahun 2035, berikut data yang diperoleh dari BPS.

Tabel 1.3 proyeksi jumlah penduduk Indonesia
Proyeksi Penduduk menurut Provinsi, 2010-2035 (Ribuan)


Provinsi
Tahun
2010
2015
2020
2025
2030
2035
Aceh
4523.10
5002.00
5459.90
5870.00
6227.60
6541.40
Sumatera Utara
13028.70
13937.80
14703.50
15311.20
15763.70
16073.40
Sumatera Barat
4865.30
5196.30
5498.80
5757.80
5968.30
6130.40
Riau
5574.90
6344.40
7128.30
7898.50
8643.30
9363.00
Jambi
3107.60
3402.10
3677.90
3926.60
4142.30
4322.90
Sumatera Selatan
7481.60
8052.30
8567.90
9000.40
9345.20
9610.70
Bengkulu
1722.10
1874.90
2019.80
2150.50
2264.30
2360.60
Lampung
7634.00
8117.30
8521.20
8824.60
9026.20
9136.10
Kepulauan Bangka Belitung
1230.20
1372.80
1517.60
1657.50
1788.90
1911.00
Kepulauan Riau
1692.80
1973.00
2242.20
2501.50
2768.50
3050.50
Pulau Sumatera
50860.30
55272.90
59337.10
62898.60
65938.30
68500.00
DKI Jakarta
9640.40
10177.90
10645.00
11034.00
11310.00
11459.60
Jawa Barat
43227.10
46709.60
49935.70
52785.70
55193.80
57137.30
Banten
10688.60
11955.20
13160.50
14249.00
15201.80
16033.10
Jawa Tengah
32443.90
33774.10
34940.10
35958.60
36751.70
37219.40
DI Yogyakarta
3467.50
3679.20
3882.30
4064.60
4220.20
4348.50
Jawa Timur
37565.80
38847.60
39886.30
40646.10
41077.30
41127.70
Pulau Jawa
137033.30
145143.60
152449.90
158738.00
163754.80
167325.60
Bali
3907.40
4152.80
4380.80
4586.00
4765.40
4912.40
Nusa Tenggara Barat
4516.10
4835.60
5125.60
5375.60
5583.80
5754.20
Nusa Tenggara Timur
4706.20
5120.10
5541.40
5970.80
6402.20
6829.10
Bali dan Kep. Nusa Tenggara
13129.70
14108.50
15047.80
15932.40
16751.40
17495.70
Kalimantan Barat
4411.40
4789.60
5134.80
5432.60
5679.20
5878.10
Kalimantan Tengah
2220.80
2495.00
2769.20
3031.00
3273.60
3494.50
Kalimantan Selatan
3642.60
3989.80
4304.00
4578.30
4814.20
5016.30
Kalimantan Timur
3576.10
4068.60
4561.70
5040.70
5497.00
5929.20
Pulau Kalimantan
13850.90
15343.00
16769.70
18082.60
19264.00
20318.10
Sulawesi Utara
2277.70
2412.10
2528.80
2624.30
2696.10
2743.70
Sulawesi Tengah
2646.00
2876.70
3097.00
3299.50
3480.60
3640.80
Sulawesi Selatan
8060.40
8520.30
8928.00
9265.50
9521.70
9696.00
Sulawesi Tenggara
2243.60
2499.50
2755.60
3003.00
3237.70
3458.10
Gorontalo
1044.80
1133.20
1219.60
1299.70
1370.20
1430.10
Sulawesi Barat
1164.60
1282.20
1405.00
1527.80
1647.20
1763.30
Pulau Sulawesi
17437.10
18724.00
19934.00
21019.80
21953.50
22732.00
Maluku
1541.90
1686.50
1831.90
1972.70
2104.20
2227.80
Maluku Utara
1043.30
1162.30
1278.80
1391.00
1499.40
1603.60
Kep. Maluku
2585.20
2848.80
3110.70
3363.70
3603.60
3831.40
Papua Barat
765.30
871.50
981.80
1092.20
1200.10
1305.00
Papua
2857.00
3149.40
3435.40
3701.70
3939.40
4144.60
Pulau Papua
3622.30
4020.90
4417.20
4793.90
5139.50
5449.60
INDONESIA
238518.80
255461.70
271066.40
284829.00
296405.10
305652.40
C. Faktor yang Mempengaruhi Tingginya Angka Pertumbuhan Penduduk di Indonesia
        Secara umum, faktor yang mempengaruhi laju pertumbuhan penduduk adalah kelahiran (fertilitas), kematian (mortalitas) dan mobilitas penduduk. Faktor yang mempengaruhi Laju pertumbuhan penduduk, dijelaskan sebagai berikut :
1.      Fertilitas (Kelahiran)
Istilah fertilitas dapat diartikan sebagai kemampuan seorang wanita untuk menghasilkan kelahiran anak lahir hidup (Siswono, 2015:49). Ini berkaitan dengan tingkat kesuburan seorang wanita. Seorang wanita, dikatakan subur apabila telah melahirkan anak dengan lahir hidup. Ada istilah Fekunditas dalam kelahiran ini yang berkaitan dengan hal tersebut. Fekunditas adalah kemampuan biologis seorang wanita untuk dapat hamil, dan melahirkan seorang anak.
Berikut beberapa konsep yang dikenal dalam istilah fertilitas, yakni :
a.       Lahir hidup
Menurut World Health Organization(WHO), lahir hidup adalah suatu kelahiran seorang bayi tanpa memeperhitungkan lamanya di dalam kandungan, dimana si bayi menunjukkan tanda-tanda kehidupan pada saat ia dilahirkan (Siswono, 2015:50). Untuk bayi yang baru lahir dan sesaat setelah itu dia meninggal, atau beberapa hari dia meninggal, maka tetap dimasukkan ke dalam kategori bayi lahir hidup.
b.      Abortus
Abortus adalah kematian bayi dalam kandungan antara rentang usia 16-28 minggu. Ada dua macam abortus, yakni abortus disengaja (induced aboration), misalnya karena alasan kesehatan seperti bahaya bagi sang ibu, dan abortus tidak disengaja misalnya karena saat ibu mengandung ia terjatuh atau mengalami kecelakaan.
c.       Masa Reproduksi
Masa reproduksi wanita adalah masa atau rentang waktu dimana seorang wanita dapat dan mampu melahirkan. Masa ini diawali dengan adanya menstruasi pada seorang wanita dan berakhir apabila ia telah mengalami menopause atau tidak mengalami haid kembali.

Pengaruh fertilitas terhadap laju pertumbuhan penduduk ialah bahwa fertilitas sebagai penentu tinggi rendahnya laju pertambahan penduduk suatu wilayah. Bila angka fertilitas tinggi, maka akan berakibat pada tingginya angka pertumbuhan penduduk, yang menyebabkan bertambah besarnya jumlah penduduk di suatu negara.
Faktor Faktor-faktor yang mempengaruhi tinggi rendahnya fertilitas penduduk adalah sebagai berikut:
a. Faktor Demografi, yakni :
·         Struktur umur
·         Struktur perkawinan
·         Umur kawin pertama
·         Paritas
·         Disrupsi perkawinan
·         Proporsi yang kawin
b. Faktor Non Demografi, yakni :
·         Keadaan ekonomi penduduk
·         Tingkat pendidikan
·         Perbaikan status perempuan
·         Urbanisasi dan industrialisasi

2.      Mortalitas (kematian)
Menurut World Health Organization (WHO), mati adalah keadaan menghilangnya semua tanda-tanda kehidupan secara permanen, yang bisa terjadi setiap saat setelah kelahiran hidup (Siswanto, 2015:93). Dari definisi diatas dapat kita lihat bahwa yang dikatakan mati adalah apabila telah ada tanda-tanda kehidupan dari seorang bayi yang baru dilahirkan (lahir hidup). Ada beberapa istilah mengenai moralitas, seperti lahir mati (stillbirth), keguguran (miscrarriages), dan aborsi. Berikut uraiannya:
a. Lahir Mati (Stillbirth)
Lahir mati (Stillbirth) adalah kematian janin dalam hal usia kandungan yang berusia natara 20-28 minggu (Siswanto, 2015:94).
b. Keguguran (miscrarriages)
Keguguran (miscrarriages) adalah kematian janin dalam kandungan secara spontan atau karen kecelakaan pada awal kehamilan (Siswanto, 2015:94).
c. Aborsi
Abortus adalah kematian janin dalam kandungan secara disengaja (baik legalmaupun ilegal) pada awal kelahiran (Siswanto, 2015:94).
Faktor Faktor-faktor yang mempengaruhi mortalitas penduduk adalah sebagai berikut:
a.       Usia ibu saat melahirkan masih terlalu muda.
b.      Kurangnya gizi dan nutrisi saat ibu mengandung.
c.       Kecelakaan.
d.      Wabah penyakit.
e.       Bencana alam.

Terdapat peristiwa-peristiwa kematian janin, seperti:
a.       Abortus, kematian janin menjelang sampai umur kandungan 16 minggu.
b.      Immatur, kematian jnin antara umur kandungan di atas 16 minggu sampai pada umur janin 28 minggu.
c.       Prematur, kematian janin didalam kandungan pada umur di atas 28 minggu sampai waktu lahir (Mantra, 2012:92).
Pengaruh mortalitas terhadap laju pertumbuhan penduduk ialah bahwa mortalitas sebagai penentu rendah tingginya tingkat kesehatan suatu negara atau wilayah yang juga sebagai penentu atau juga bisa sebagai penekan laju pertumbuhan penduduk.
Tinggi rendahnya kematian dapat di golongkan sebagai berikut:

a.       Tingkat kematian di golongkan tinggi apabila angka kematian kasarnya lebih dari 20 untuk 1000 jiwa.

b.      Tingkat kematian di golongkan sedang apabila angka kematian kasarnya lebih dari 10-20 untuk 1000 jiwa.

c.       Tingkat kematian di golongkan rendah apabila angka kematian kasarnya kurang dari 10 untuk setiap 1000 jiwa.

3. Migrasi (Perpindahan penduduk)
      Faktor terakhir yang mempengaruhi kecepatan pertumbuhan penduduk suatu daerah adalah Perpindahan (Migrasi) atau Mobilitas Penduduk yang artinya proses gerak penduduk dari suatu wilayah ke wilayah lain dalam jangka waktu tertentu. Migrasi sendiri adalah perpindahan penduduk dengan tujuan untuk menetap dari suatu tempat ke tempat lain melewati batas administratif (migrasi internal) atau batas politik/negara (migrasi internasional). Atau, migrasi diartikan sebagai perpindahan yang relatif permanen dari suatu daerah (negara) ke daerah (negara) lain.
      Jenis-jenis migrasi adalah sebagai berikut:
1.      Migrasi Masuk (In migration).
Migrasi masuk merupakan masuknya penduduk ke suatu daerah tujuan.

2.      Migrasi keluar (Out migration).
Migrasi keluar merupakan perpindahan penduduk keluar dari suatu daerah asal.

3.      Migrasi neto (net migration).
Migrasi neto merupakan silisih antara jumlah migrasi masuk dan migrasi keluar.

4.      Migrasi bruto (gross migration).
Merupakan jumlah migrasi masuk dan migrasi keluar.

5.      Migrasi total.
Merupakan seluruh kejadian migrasi, mencakup migrasi semasa hidup dan migrasi pulang.

6.      Migrasi Internasional (international migration).
Merupakan perpindahn penduduk dari satu Negara ke negara lain.

7.      Migrasi semasa hidup (life time migartion).
Merupakan migrasi berdasarkan tempat kelahiran, bagi mereka yang ketika lahir dan disensus berada berbeda dengan daerahnya sekarang.

8.      Migrasi parsial (partial migration).
Merupakan jumlah migran ke suatu daerah tujuan dari suatu daerah asal atau dari daerah asal kedaerah tujuan.
9.      Arus migrasi (Migration stream).
Merupakan Jumlah atau banyknya perpindahan yang terhjadi dari daerah asal ke daerah tujun dalam jangka waktu tertentu.
Faktor pendorong migrasi:
1.      Makin berkurangnya sumber-sumber kehidupan seperti menurunnya daya dukung lingkungan, menurunnya permintaan atas barang tertentu yang bahan bakunya makin susah diperoleh seperti hasil tambang, kayu atau bahan dari pertanian.
2.      Menyempitnya lapngan pekerjaan di tempat asal, seperti menyempitnya lahan pertanian.
3.      Adanya tekanan-tekanan seperti politik, agama dan suku, sehingga mengganggu hak asasi penduduk di daerah asal.
4.      Alasan pendidikan, pekerjaan atau perkawinan.
5.      Bencana alam seperti banjir, kebakaran, gempa bumi, tsunami, musim kemarau berkepanjangan, atau adanya wabah penyakit.

Faktor penarik migrasi:
1.      Adanya harapan akan memperoleh kesempatan untuk memperbaiki taraf hidup.
2.      Adanya kesempatan untuk memperoleh pendidikan yang lebih baik.
3.      Keadaan lingkungan dan keadaan hidup yang menyenangkan, seperti iklim, perumahan sekolah, fasilitas publik yang memadai dan sebagainya.
4.      Adanya aktivitas-aktivitas di kota besar, tempat-tempat hiburan, pusat kebudayaan sebagai daya tarik bagi orang-orang dari daerah lain untuk bermukim di kota besar.

D. Dampak Tingginya Angka Pertumbuhan Penduduk di Indonesia
        Dalam perannya, penduduk suatu negara dapat berperan sebagai objek dan subjek pembangunan. Sebagai objek, artinya penduduk merupakan faktor yang harus dibangun atau ditingkatkan kualitas hidupnya. Sedangkan sebagai subjek penduduk merupakan faktor pelaku proses pembangunan. Di lihat dari sisi yang lain, penduduk merupakan beban sekaligus potensi bagi suatu negara. Apabila suatu negara pertumbuhan penduduknya sangat tinggi, ini merupakan masalah. Hal ini dikarenakan kapasitas wilayah suatu Negara terbatas. Pertumbuhan penduduk sebenarnya dapat ditekan dengan pembuatan peraturan yang tegas terhadap masyarakat suatu negara. Namun peran masyarakat disini lebih dominan karena masyarakatlah peran utamanya.
        Laju pertumbuhan penduduk dapat berdampak negatif maupun positif terhadap suatu negara. Namun lebih banyak ke dampak negatifnya apabila negara tersebut tidak memiliki sumber daya manusia atau pemikiran yang luas dimasa depan. Berikut dampak positif dan dampak negatif tingginya laju pertumbuhan penduduk :
1. Dampak Negatif Tingginya Laju Pertumbuhan Penduduk
a.       Angka kemiskinan meningkat.
Penduduk yang tinggi akan meningkatkan kemiskinan terutama di Indonesia. Kurangnya lapangan pekerjaan yang memadai, sedangkan kebutuhan manusia tidak akan pernah habis. Dengan penduduk yang terus bertambah, permasalahan kemiskinan akan sulit untuk diatasi.
b.      Angka penganguran meningkat.
Jumlah lapangan pekerjaan tidak selalu bertambah, sedangkan jumlah penduduk terus bertambah setiap tahunnya menyebabkan banyak penduduk yang menganggur.
c.       Lahan tempat tinggal dan bercocok tanam berkurang.
Bertambahnya anggota keluarga, maka bertambah pula tempat yang dibutuhkan untuk ditinggali. Di masyarakat pedesaan, lahan pertanian mulai banyak digunakan untuk membangun rumah dan pemukiman karena wilayah tempat awal mereka telah padat penduduk dan tidak ada lagi lahan, sehingga mereka lebih memilih untuk membuat rumah di lahan pertanian warisan orang tua mereka, dan lama kelamaan, makin bertambah anggota keluarganya, makin bertambah pula lahan yang dibutuhkan untuk mereka tinggali.
d.      Semakin banyaknya polusi dan limbah yang berasal dari rumah tangga, pabrik, perusahaan, industri Peternakan dan lain-lain..
Tuntutan ekonomi membuat manusia harus berfikir untuk menghasilkan suatu barang sebagai penunjang kelangsungan hidup mereka, mulai dari produksi rumah tangga, pabrik dan perusahaan dn sebagainya. Sehingga bertambahnya suatu industri atau erusahaan, maka bertambah pula polusi dan limbah yang dapat mencemari lingkungan bila tidak disertai dengan pengolahan limbah ynag baik dan benar.
e.       Angka kesehatan menurun.
Pertumbuhan penduduk yang tinggi membuat pemerintah harus lebih meningkatkan fasilitas kesehatan, namun apabila fasilitas kesehatan tidak dapat dipenuhi karena daya tampungnya yang kurang memadai, akan berdampak pada rendahnya kesehatan penduduk.
f.       Ketersedian pangan sulit.
Wilayah bercocok tanam yang telh dibuat pemukiman, membuat manusia sulit akan ketersediaan pangan, karena lahan yang ada tinggal sedikit dan malah dipenuhi oleh permukima.
g.      Angka kecukupan gizi memburuk.
Kurangnya layanan kesehatan karena daya tampung yang sedikit membuat pos pos pelayanan kesehatan mengalami kurangnya tenaga dan obat-obatan untuk memberikan pelayanan gizi yang baik. Kurangnya makanan sehat dan nutrisi yang cukup karena sulit mendapatkannya juga berakibat buruk bagi kesehatan ibu dan juga akan menyebabkan bayi yang lahir tidak sehat.
h.      Pembangunan di daerah di tuntut banyak.
Banyaknya jumlah penduduk membuat fasilitas umum juga harus banyak. Seperti kendaraan umum, layanan kesehatan dan lain sebagainya.
2. Dampak Positif Tingginya Laju Pertumbuhan Penduduk
a.       Tenaga kerja yang melimpah.
Banyaknya jumlah penduduk di daerah sendiri menyebabkan tidak perlunya mengimpor tenaga kerja ari luar daerah.
b.      Meningkatkan produksi.
Semakin banyak jumlah tenaga kerja akan semakin meningkatkan hasil produksi suatu perusahaan atau industri.
E. Solusi untuk Mengatasi Tingginya Angka Pertumbuhan Penduduk di Indonesia
            Permasalahan penduduk di Indonesia sangat kompleks. Terutama tingginya angka pertumbuhan penduduk setiap tahunnya. Karena pertumbuhan penduduk yang tinggi, menyebabkan berbagai permasalahan seperti meningkatnya angka pengangguran, tingkat kemiskinan, gizi yang buruk dan masih banyak lagi. Melihat permasalahan-permesalahan kependudukan di atas, maka pemerintah telah melakukan upaya-upaya untuk mengatasinya antara lain:
Untuk mengatasi masalah tingginya angka pertumbuhan penduduk di Indonesia:
1.      Program KB (keluarga berencana) untuk membatasi jumlah anak bagi seluruh warga negara Indonesia.
2.      Menggalakan setiap satu keluarga secara umum dan masal, sehingga akan mengurangi jumlah angka kelahiran.
3.      Pembatasan usia perkawinan.
4.      Pembatasan tunjangan anak bagi PNS.
5.      Program pendidikan formal di sekolah-sekolah maupun penyuluhan-penyuluhan yang berlangsung kepada masyarakat.
Untuk mengatasi permasalahan penduduk lainnya:
1.      Pelaksanaan program tansmigrasi sebagai upaya untuk mengatasi pemusatan penduduk/kepadatan penduduk dan persebaran penduduk yang tidak merata.
2.      Pembangunan gedung-gedung sekolah baru beserta fasilitasnya, penyelenggaraan sekolahterbuka, sebagai upaya mengatasi kurangnya kesempatan mengenyam pendidikan, dan penyelenggaran beasiswa bagi siswa tidak mampu dan berprestasi.
3.      Pembangunan perumahan-perumahan murah baik rumah sederhana, maupun rumah sangat sederhana, untuk mengatasi ketersediaan perumahaan yang kurang.
4.      Penyelenggaraan hutan lindung, reboisasi, penghijauan serta melarang pertanian sistem ladang berpindah untuk mengatasi kerusakan hutan.
5.      Pembangunan industri-industri baru, pusat-pusat perdagangan dan pariwisata sebagai upaya mengatasi kurangnya kesempatan kerja. 













BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pertumbuhan penduduk adalah perubahan populasi atau jumlah penduduk di suatu wilayah dibandingkan dengan jumlah penduduk sebelumnya. Pertumbuhan penduduk dipengaruhi oleh kelahiran, kematian dan mobilitas penduduk.
Pertumbuhan penduduk Indonesia semakin tahun semakin bertambah jumlahnya. Jumlah penduduk Indonesia mengalami kenaikan dari tahun 1971 sampai tahun 1980 sebanyak 28.282.069 jiwa (23,72%). Secara keseluruhan rata-rata kenaikan jumlah penduduk setiap 10 tahun hampir mencapai 20%. Berdasarkan data dari BPS, jumlah penduduk di indonesia saat ini adalah  237641326 juta jiwa. Menempati urutan ke 4 menjadi negara dengan jumlah penduduk terbanyak di dunia setelah Amerika Serikat.
Secara umum, faktor yang mempengaruhi laju pertumbuhan penduduk adalah kelahiran (fertilitas), kematian (mortalitas) dan mobilitas penduduk.
1. Dampak Negatif Tingginya Laju Pertumbuhan Penduduk
a.       Angka kemiskinan meningkat.
b.      Angka penganguran meningkat.
c.       Lahan tempat tinggal dan bercocok tanam berkurang.
d.      Semakin banyaknya polusi dan limbah yang berasal dari rumah tangga, pabrik, perusahaan, industri Peternakan dan lain-lain..
e.       Angka kesehatan menurun.
f.       Ketersedian pangan sulit.
g.      Angka kecukupan gizi memburuk.
h.      Pembangunan di daerah di tuntut banyak.
2. Dampak Positif Tingginya Laju Pertumbuhan Penduduk
c.       Tenaga kerja yang melimpah.
d.      Meningkatkan produksi.
Permaslahan penduduk di Indonesia semakin kompleks, salah satunya tingginya angka pertumbuhan pnduduk. Melihat permasalahan-permasalahan kependudukan tersebut, maka pemerintah telah melakukan upaya-upaya untuk mengatasinya antara lain:
1.      Program KB (keluarga berencana) untuk membatasi jumlah anak bagi
2.      Menggalakan setiap satu keluarga secara umum dan masal, sehingga akan mengurangi jumlah angka kelahiran.
3.      Pembatasan usia perkawinan;
4.      pembatasan tunjangan anak bagi PNS;
5.      program pendidikan formal di sekolah-sekolah maupun penyuluhan-penyuluhan yang berlangsung kepada masyarakat.
6.      Pelaksanaan program tansmigrasi sebagai upaya untuk mengatasi pemusatan penduduk/kepadatan penduduk dan persebaran penduduk yang tidak merata.
7.      Pembangunan gedung-gedung sekolah baru beserta fasilitasnya, penyelenggaraan sekolahterbuka, sebagai upaya mengatasi kurangnya kesempatan mengenyam pendidikan, dan penyelenggaran beasiswa bagi siswa tidak mampu dan berprestasi.
8.      Pembangunan perumahan-perumahan murah baik rumah sederhana, maupun rumah sangat sederhana, untuk mengatasi ketersediaan perumahaan yang kurang.
9.      Penyelenggaraan hutan lindung, reboisasi, penghijauan serta melarang pertanian sistem ladang berpindah untuk mengatasi kerusakan hutan.
10.  Pembangunan industri-industri baru, pusat-pusat perdagangan dan pariwisata sebagai upaya mengatasi kurangnya kesempatan kerja. 
B. Saran
        Dalam isi makalah ini, masih terdapat banyak kekurangan dari segi materi, maupun data yang disajikan. Untuk itu, penulis mengharapkan pada pembuat makalah selanjutnya dengan judul yang sama agar dapat melengkapi sumber data dan kekurangan yang ada dalam makalah ini.








DAFTAR PUSTAKA
Siswono, Eko. 2015. Demografi. Penerbit Ombak. Yogyakarta.
Mantra, Ida Bagoes. 2012. Demografi Umum. Pustaka Belajar. Yogyakarta.



Semoga Bermanfaat
Jellyana73


Tidak ada komentar:

Posting Komentar