TINGGINYA ANGKA PERTUMBUHAN PENDUDUK
DI INDONESIA
MAKALAH
Dibuat Untuk Memenuhi Tugas Akhir Mata Kuliah Demografi
Disusun Oleh
Nama : Jellyana
NIM/BP : 15045073 / 2015
PRODI PENDIDIKAN GEOGRAFI
JURUSAN GEOGRAFI
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2016
KATA PENGANTAR
Puji
syukur penulis haturkan kepada Allah swt. berkat rahmat dan ridho-Nya, penulis
dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul “Tingginya Angka Pertumbuhan Penduduk di Indonesia“. Sholawat salam
dan doa kita haturkan kepada Nabi Muhammad saw., keluarga dan para sahabatnya
seklain.
Penulis mnegucapkan
terimakasih kepada seluruh pihak yang telah membantu penulis dalam
menyelesaikan makalah ini. Paling utama penulis ucapkan terimakasih kepada
kedua orang tua penulis yang telah memberikan dukungan lahir dan batin terhadap
penulis. Selanjutnya penulis mengucapkan terimakasih kepada Ibu Dra. Yurni
Suasti M.Si. selaku dosen pembimbing dan seklaigus dosen mata kuliah Demografi
yang telah memberikan arahan dan bimbingan kepada penulis.
Penulis menyadari bahwa
dalam makalah ini masih terdapat banyak kekurangan. Untuk itu, penulis penulis
mengaharapakan kritik dn saran yang membangun demi kesempurnaan makalah ini
selanjutnya. Akhir kata penulis berharap semoga makalah ini bermanfaat dan
dapat digunakan sebagaimana mestinya.
Padang,
Mei 2016
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................ii
DAFTAR ISI.........................................................................................................iii
DAFTAR TABEL.................................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
A. Latar Belakang........................................................................................1
B. Rumusan Masalah....................................................................................1
C. Tujuan Penulisan.....................................................................................1
BAB III
PEMBAHASAN......................................................................................3
A. Pengertian
Pertumbuhan Penduduk.......................................................3
B.Pertumbuhan
Penduduk di Indonesia.....................................................3
C.Faktor
yang Mempengaruhi Tingginya Angka Pertumbuhan Penduduk di Indonesia............................................................................................8
D.Dampak
Tingginya Angka Pertumbuhan Penduduk di Indonesia.......12
E.Solusi
untuk Mengatasi Tingginya Angka Pertumbuhan Penduduk di Indonesia..............................................................................................14
BAB III
PENUTUP..............................................................................................16
A.
Kesimpulan............................................................................................16
B. Saran......................................................................................................17
DAFTAR
PUSTAKA...........................................................................................18
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
Tabel 1.1 Data Urutan Jumlah Penduduk di
Dunia.................................................4
Tabel 1.2. Tabel
Jumlah Penduduk
Indonesia..........................................................5
Tabel 1.3 Proyeksi Jumlah Penduduk
Indonesia......................................................6
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Indonesia merupakan salah satu
negara di dunia yang termasuk negara berkembang yang memiliki berbagai masalah
kependudukan yang kompleks, mulai dari jumlah penduduk yang besar, persebaran
penduduk yang tidak merata, rendahnya kualitas tenaga kerja, tingginya angka
kelahiran dan masih banyak lagi.
Berdasarkan
data dari BPS, jumlah penduduk di indonesia saat ini adalah 237641326 juta jiwa.
Menempati urutan ke 4 menjadi negara dengan jumlah penduduk terbanyak di dunia setelah
Amerika Serikat. Jumlah penduduk yang besar jika tidak diimbangi dengan
tercukupinya kebutuhan pendidikan, pekerjaan, ketersediaan permukiman, terlebih
lagi ketersediaan pangan akan mengakibatkan rendahnya kualitas penduduk dan
akan muncul lagi masalah yang baru seperti meningkatnya angka kemiskinan,
pengangguran, gizi yang buruk dan lain sebagainya.
Namun banyak
cara yang dapat dilakukan oleh pemerintah dan juga masyarakat Indonesia untuk
mengatasi tingginya pertumbuhan penduduk dari tahun ke tahun, mulai dari
diadakannya peraturan pemerintah dan perundang-undangan yang mengatur
pembatasan jumlah kelahiran, sehingga menghambat pertambahan jumlah penduduk,
hingga diadakan program Keluarga Berencana.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan pertumbuhan penduduk?
2. Bagaimana pertumbuhan penduduk di Indonesia?
3. Faktor apa saja yang mempengaruhi tingginya angka
pertumbuhan penduduk di Indonesia?
4. Apa dampak tingginya angka pertumbuhan penduduk?
5. Apa solusi untuk mengatasi tingginya laju pertumbuhan penduduk
di Indonesia?
C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan
dari penulisan makalah ini adalah:
1. Untuk mendefinisikan apa itu permasalahan penduduk.
2. Untuk menguraikan pertumbuhan penduduk di Indonesia.
3. Untuk menguraiakan keadaan jumlah penduduk di Indonesia.
4. Untuk menguraikan tentang faktor yang mempengaruhi
tingginya angka pertumbuhan penduduk.
5. Untuk menguraikan dampak positi dan negatif tingginya
pertumbuhan penduduk.
6. Untuk memberikan uraian tentang cara mengatasi masalah
jumlah penduduk Indonesia yang besar.
7.
Meningkatkan
pengetahuan bagi individu penulis dalam memahami dan mendalami tentang pertumbuhan penduduk yang tinggi.
8.
Meningkatkan
kepekaan dan pengetahuan masyarakat luas dalam menanggapi permasalahan kependudukan, terutama tentang tingginya angka pertumbuhan
penduduk.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Pertumbuhan
Penduduk
Pertumbuhan penduduk merupakan
perubahan populasi sewaktu-waktu, dan dapat dihitung sebagai perubahan dalam
jumlah individu dalam sebuah populasi menggunakan "per waktu unit"
untuk pengukuran. Pertumbuhan
penduduk merupakan keseimbangan yang dinamis antara kekuatankekuatan yang
menambah dan kekuatan-kekuatan yang mengurangi jumlah penduduk. Secara terus
menerus penduduk akan di pengaruhi oleh jumlah bayi yang lahir (fertilitas),
tetapi secara bersamaan pula akan di kurangi oleh jumlah kematian (mortalitas)
yang terjadi pada semua golongan umur, serta perpindahan penduduk (mobilitas)
juga akan mempengaruhi bertambah atau berkurangnya jumlah penduduk di suatu
daerah atau negara. Pertumbuhan penduduk adalah perubahan jumlah penduduk di
suatu wilayah tertentu pada waktu tertentu dibandingkan waktu sebelumnya
Dari pengertian diatas, maka dapat
disimpulkan bahwa pertumbuhan penduduk adalah perubahan populasi atau jumlah
penduduk di suatu wilayah dibandingkan dengan jumlah penduduk sebelumnya.
Pertumbuhan penduduk dipengaruhi oleh kelahiran, kematian dan mobilitas
penduduk.
B. Pertumbuhan Penduduk di
Indonesia
Indonesia termasuk negara dengan jumlah dan
pertumbuhan penduduk yang besar dan berpenduduk banyak. Indonesia juga terdiri
atas ribuan pulau, beragam budaya, ratusan suku, dan ratusan bahasa daerah. Hal
ini pula yang menjadi keunggulan Indonesia dilihat dari segi kependudukannya.
Negara Indonesia memiliki jumlah penduduk yang besar karena jumlah penduduk
Indonesia setiap tahun bertambah. Hal tersebut mendorong agar negara Indonesia
terus giat meningkatkan kualitas penduduk. Pendidikan merupakan cara yang cocok
dan paling strategis untuk meningkatkan kualitas penduduk Indonesia.
Pertumbuhan penduduk Indonesia semakin tahun
semakin bertambah jumlahnya. Jumlah penduduk Indonesia mengalami kenaikan dari
tahun 1971 sampai tahun 1980 sebanyak 28.282.069 jiwa (23,72%). Secara
keseluruhan rata-rata kenaikan jumlah penduduk setiap 10 tahun hampir mencapai
20%. Perlu diketahui bahwa menurut perkiraan Badan Koordinasi Keluarga
Berencana Nasional, jumlah penduduk Indonesia akan menjadi 250 juta jiwa pada
tahun 2014 dengan pertumbuhan penduduk 1,49 persen per tahun. Salah satu
penyebab bertambahnya jumlah penduduk adalah tingginya tingkat kelahiran.
Jumlah penduduk yang begitu besar di Indonesia
menjadi permasalahan serius terutama di daerah perkotaan. Karena semakin besar
jumlah dan pertumbuhan penduduk, semakin banyak pula permasalahan yang dihadapi
oleh suatu daerah. Sebagai contoh dengan pertambahan jumlah penduduk tentu
harus dibarengi dengan penambahan berbagai sarana dan prasarana yang
dibutuhkan.
Dengan bertambahnya jumlah
penduduk, maka permasalahan yang dihadapi oleh Indonesia semakin kompleks
setiap tahunnya. Terutama masalah kemiskinan dan pengangguran. Apalagi
banyaknya jumlah penduduk Indonesia tidak diikuti dengan bertambahnya lapangan
pekerjaan dan tingginya sumber daya manusia.
Berkaitan
dengan keadaan jumlah dan pertumbuhan penduduk Indonesia jika dibandingkan
dengan keandaan penduduk di negara-negara lain, Indonesia masih masuk posisi 5
besar negara dengan jumlah penduduk terbanyak di dunia (Berdasarkan data dari
Departemen Perdagangan AS). Indonesia berada di nomor 4 bersaing dengan negara
Brasil di posisi ke-5. China masih menguasai dunia dengan jumlah populasi
terbanyak saat ini. China menempati posisi pertama dengan jumlah populasi yang
mencapai 1,355 miliar. India berada diposisi kedua dengan memiliki jumlah
penduduk mencapai 1,236 miliar. AS masih berada di posisi ketiga dari peringkat
negara dengan jumlah penduduk terbanyak dengan jumlah penduduknya yang mencapai
318.892 juta. Indonesia berada di peringkat keempat dengan jumlah penduduk
mencapai 253,60 juta jiwa dan disusul Brasil yang mencapai jumlah penduduk
sebesar 202,65 juta jiwa.
Tabel 1.1 Data Urutan Jumlah
Penduduk di Dunia
Data urutan jumlah penduduk di
dunia
|
||||||
No
|
|
Jumlah penduduk
|
Tanggal
|
% prsen Dunia
|
Sumber
|
|
1
|
Tiongkok[Note 1]
|
1.376.830.000
|
Juni 1, 2016
|
18.80%
|
||
2
|
1.289.690.000
|
Juni 1, 2016
|
17.60%
|
|||
3
|
Amerika Serikat
|
323.574.000
|
Juni 1, 2016
|
4.42%
|
||
4
|
|
255,461,700
|
1 Juli 2015
|
3.49%
|
||
5
|
206.150.000
|
Juni 1, 2016
|
2.81%
|
|||
6
|
188,925,000
|
1 Juli 2015
|
2.58%
|
|||
7
|
182,202,000
|
1 Juli 2015
|
2.49%
|
|||
8
|
160.490.000
|
Juni 1, 2016
|
2.19%
|
|||
9
|
|
146.645.680
|
Juni 1, 2016
|
2%
|
||
10
|
126,890,000
|
1 Oktober 2015
|
1.73%
|
Indonesia menempati jumlah penduduk terbesar
ke 4 di dunia setelah Amerika Serikat, sebanyak 255, 461,700 jiwa.
Berikut tabel jumlah penduduk Indonesia dari sensus
tahun 1971.
Tabel 1.2. Tabel Jumlah
Penduduk Indonesia
Penduduk Indonesia menurut Provinsi 1971,
1980, 1990, 1995, 2000 dan 2010
|
||||||
|
|
|||||
Provinsi
|
Penduduk
|
|||||
1971
|
1980
|
1990
|
1995
|
2000
|
2010
|
|
Aceh
|
2008595
|
2611271
|
3416156
|
3847583
|
3930905
|
4494410
|
Sumatera Utara
|
6621831
|
8360894
|
10256027
|
11114667
|
11649655
|
12982204
|
Sumatera Barat
|
2793196
|
3406816
|
4000207
|
4323170
|
4248931
|
4846909
|
Riau
|
1641545
|
2168535
|
3303976
|
3900534
|
4957627
|
5538367
|
Jambi
|
1006084
|
1445994
|
2020568
|
2369959
|
2413846
|
3092265
|
Sumatera Selatan
|
3440573
|
4629801
|
6313074
|
7207545
|
6899675
|
7450394
|
Bengkulu
|
519316
|
768064
|
1179122
|
1409117
|
1567432
|
1715518
|
Lampung
|
2777008
|
4624785
|
6017573
|
6657759
|
6741439
|
7608405
|
Kepulauan Bangka Belitung
|
-
|
-
|
-
|
-
|
900197
|
1223296
|
Kepulauan Riau
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
1679163
|
DKI Jakarta
|
4579303
|
6503449
|
8259266
|
9112652
|
8389443
|
9607787
|
Jawa Barat
|
21623529
|
27453525
|
35384352
|
39206787
|
35729537
|
43053732
|
Jawa Tengah
|
21877136
|
25372889
|
28520643
|
29653266
|
31228940
|
32382657
|
DI Yogyakarta
|
2489360
|
2750813
|
2913054
|
2916779
|
3122268
|
3457491
|
Jawa Timur
|
25516999
|
29188852
|
32503991
|
33844002
|
34783640
|
37476757
|
Banten
|
-
|
-
|
-
|
-
|
8098780
|
10632166
|
Bali
|
2120322
|
2469930
|
2777811
|
2895649
|
3151162
|
3890757
|
Nusa Tenggara Barat
|
2203465
|
2724664
|
3369649
|
3645713
|
4009261
|
4500212
|
Nusa Tenggara Timur
|
2295287
|
2737166
|
3268644
|
3577472
|
3952279
|
4683827
|
Kalimantan Barat
|
2019936
|
2486068
|
3229153
|
3635730
|
4034198
|
4395983
|
Kalimantan Tengah
|
701936
|
954353
|
1396486
|
1627453
|
1857000
|
2212089
|
Kalimantan Selatan
|
1699105
|
2064649
|
2597572
|
2893477
|
2985240
|
3626616
|
Kalimantan Timur
|
733797
|
1218016
|
1876663
|
2314183
|
2455120
|
3553143
|
Sulawesi Utara
|
1718543
|
2115384
|
2478119
|
2649093
|
2012098
|
2270596
|
Sulawesi Tengah
|
913662
|
1289635
|
1711327
|
1938071
|
2218435
|
2635009
|
Sulawesi Selatan
|
5180576
|
6062212
|
6981646
|
7558368
|
8059627
|
8034776
|
Sulawesi Tenggara
|
714120
|
942302
|
1349619
|
1586917
|
1821284
|
2232586
|
Gorontalo
|
-
|
-
|
-
|
-
|
835044
|
1040164
|
Sulawesi Barat
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
1158651
|
Maluku
|
1089565
|
1411006
|
1857790
|
2086516
|
1205539
|
1533506
|
Maluku Utara
|
-
|
-
|
-
|
-
|
785059
|
1038087
|
Papua Barat
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
760422
|
Papua
|
923440
|
1173875
|
1648708
|
1942627
|
2220934
|
2833381
|
INDONESIA
|
119208229
|
147490298
|
179378946
|
194754808
|
206264595
|
237641326
|
Catatan : Termasuk Penghuni Tidak
Tetap (Tuna Wisma, Pelaut, Rumah Perahu, dan Penduduk Ulang-alik/Ngelaju)
|
|
|||||
Sumber : Sensus Penduduk 1971, 1980,
1990, 2000 dan Survei Penduduk Antar Sensus (SUPAS) 1995
|
|
Dari data di atas, dapat dilihat bahwa pertumbuhan
penduduk di Indonesia dari tahun ke tahun mengalami peningkatan, meskipun tidak
terlalu signifikan. Dapat kita lihat bahwa dari tahun 1971 – 2010 pertumbuhan
penduduk terus meningkat. Akibat dari peristiwa di atas akan menyebabkan:
Tingginya angka pengangguran, meningkatnya kemiskinan. Secara umum ada beberapa hal yang menyebabkan laju pertumbuhan
penduduk di Indonesia sulit untuk dihindari, di antaranya:
1. Peningkatan angka kelahiran.
2. Umur panjang.
3. Penurunan angka kematian.
4. Kurangnya pendidikan dan pengaruh budaya.
5. Imigrasi dan emigrasi.
Faktor utama yang
menyebabkannya adalah tingginya angka kelahiran, kematian dan migrasi yang
nanti akan dibahas pada pembahasan selanjutya.
Jumlah penduduk Indonesia diperkirakan akan terus bertambah sehingga
diproyeksikan pada tahun 2015 penduduk Indonesia berjumlah 255 juta jiwa hingga
mencapai 305 juta jiwa pada tahun 2035, berikut data yang diperoleh dari BPS.
Tabel 1.3 proyeksi jumlah
penduduk Indonesia
Proyeksi Penduduk menurut
Provinsi, 2010-2035 (Ribuan)
|
||||||
|
|
|||||
Provinsi
|
Tahun
|
|||||
2010
|
2015
|
2020
|
2025
|
2030
|
2035
|
|
Aceh
|
4523.10
|
5002.00
|
5459.90
|
5870.00
|
6227.60
|
6541.40
|
Sumatera Utara
|
13028.70
|
13937.80
|
14703.50
|
15311.20
|
15763.70
|
16073.40
|
Sumatera Barat
|
4865.30
|
5196.30
|
5498.80
|
5757.80
|
5968.30
|
6130.40
|
Riau
|
5574.90
|
6344.40
|
7128.30
|
7898.50
|
8643.30
|
9363.00
|
Jambi
|
3107.60
|
3402.10
|
3677.90
|
3926.60
|
4142.30
|
4322.90
|
Sumatera Selatan
|
7481.60
|
8052.30
|
8567.90
|
9000.40
|
9345.20
|
9610.70
|
Bengkulu
|
1722.10
|
1874.90
|
2019.80
|
2150.50
|
2264.30
|
2360.60
|
Lampung
|
7634.00
|
8117.30
|
8521.20
|
8824.60
|
9026.20
|
9136.10
|
Kepulauan Bangka Belitung
|
1230.20
|
1372.80
|
1517.60
|
1657.50
|
1788.90
|
1911.00
|
Kepulauan Riau
|
1692.80
|
1973.00
|
2242.20
|
2501.50
|
2768.50
|
3050.50
|
Pulau Sumatera
|
50860.30
|
55272.90
|
59337.10
|
62898.60
|
65938.30
|
68500.00
|
DKI Jakarta
|
9640.40
|
10177.90
|
10645.00
|
11034.00
|
11310.00
|
11459.60
|
Jawa Barat
|
43227.10
|
46709.60
|
49935.70
|
52785.70
|
55193.80
|
57137.30
|
Banten
|
10688.60
|
11955.20
|
13160.50
|
14249.00
|
15201.80
|
16033.10
|
Jawa Tengah
|
32443.90
|
33774.10
|
34940.10
|
35958.60
|
36751.70
|
37219.40
|
DI Yogyakarta
|
3467.50
|
3679.20
|
3882.30
|
4064.60
|
4220.20
|
4348.50
|
Jawa Timur
|
37565.80
|
38847.60
|
39886.30
|
40646.10
|
41077.30
|
41127.70
|
Pulau Jawa
|
137033.30
|
145143.60
|
152449.90
|
158738.00
|
163754.80
|
167325.60
|
Bali
|
3907.40
|
4152.80
|
4380.80
|
4586.00
|
4765.40
|
4912.40
|
Nusa Tenggara Barat
|
4516.10
|
4835.60
|
5125.60
|
5375.60
|
5583.80
|
5754.20
|
Nusa Tenggara Timur
|
4706.20
|
5120.10
|
5541.40
|
5970.80
|
6402.20
|
6829.10
|
Bali dan Kep. Nusa Tenggara
|
13129.70
|
14108.50
|
15047.80
|
15932.40
|
16751.40
|
17495.70
|
Kalimantan Barat
|
4411.40
|
4789.60
|
5134.80
|
5432.60
|
5679.20
|
5878.10
|
Kalimantan Tengah
|
2220.80
|
2495.00
|
2769.20
|
3031.00
|
3273.60
|
3494.50
|
Kalimantan Selatan
|
3642.60
|
3989.80
|
4304.00
|
4578.30
|
4814.20
|
5016.30
|
Kalimantan Timur
|
3576.10
|
4068.60
|
4561.70
|
5040.70
|
5497.00
|
5929.20
|
Pulau Kalimantan
|
13850.90
|
15343.00
|
16769.70
|
18082.60
|
19264.00
|
20318.10
|
Sulawesi Utara
|
2277.70
|
2412.10
|
2528.80
|
2624.30
|
2696.10
|
2743.70
|
Sulawesi Tengah
|
2646.00
|
2876.70
|
3097.00
|
3299.50
|
3480.60
|
3640.80
|
Sulawesi Selatan
|
8060.40
|
8520.30
|
8928.00
|
9265.50
|
9521.70
|
9696.00
|
Sulawesi Tenggara
|
2243.60
|
2499.50
|
2755.60
|
3003.00
|
3237.70
|
3458.10
|
Gorontalo
|
1044.80
|
1133.20
|
1219.60
|
1299.70
|
1370.20
|
1430.10
|
Sulawesi Barat
|
1164.60
|
1282.20
|
1405.00
|
1527.80
|
1647.20
|
1763.30
|
Pulau Sulawesi
|
17437.10
|
18724.00
|
19934.00
|
21019.80
|
21953.50
|
22732.00
|
Maluku
|
1541.90
|
1686.50
|
1831.90
|
1972.70
|
2104.20
|
2227.80
|
Maluku Utara
|
1043.30
|
1162.30
|
1278.80
|
1391.00
|
1499.40
|
1603.60
|
Kep. Maluku
|
2585.20
|
2848.80
|
3110.70
|
3363.70
|
3603.60
|
3831.40
|
Papua Barat
|
765.30
|
871.50
|
981.80
|
1092.20
|
1200.10
|
1305.00
|
Papua
|
2857.00
|
3149.40
|
3435.40
|
3701.70
|
3939.40
|
4144.60
|
Pulau Papua
|
3622.30
|
4020.90
|
4417.20
|
4793.90
|
5139.50
|
5449.60
|
INDONESIA
|
238518.80
|
255461.70
|
271066.40
|
284829.00
|
296405.10
|
305652.40
|
C. Faktor yang Mempengaruhi Tingginya Angka Pertumbuhan Penduduk di
Indonesia
Secara umum,
faktor yang mempengaruhi laju pertumbuhan penduduk adalah kelahiran
(fertilitas), kematian (mortalitas) dan mobilitas penduduk. Faktor yang
mempengaruhi Laju pertumbuhan penduduk, dijelaskan sebagai berikut :
1.
Fertilitas
(Kelahiran)
Istilah fertilitas dapat diartikan sebagai kemampuan
seorang wanita untuk menghasilkan kelahiran anak lahir hidup (Siswono,
2015:49). Ini berkaitan dengan tingkat kesuburan seorang wanita. Seorang
wanita, dikatakan subur apabila telah melahirkan anak dengan lahir hidup. Ada
istilah Fekunditas dalam kelahiran ini yang berkaitan dengan hal tersebut.
Fekunditas adalah kemampuan biologis seorang wanita untuk dapat hamil, dan
melahirkan seorang anak.
Berikut beberapa konsep yang dikenal dalam istilah
fertilitas, yakni :
a. Lahir hidup
Menurut World
Health Organization(WHO), lahir hidup adalah suatu kelahiran seorang bayi
tanpa memeperhitungkan lamanya di dalam kandungan, dimana si bayi menunjukkan
tanda-tanda kehidupan pada saat ia dilahirkan (Siswono, 2015:50). Untuk bayi yang baru lahir dan sesaat
setelah itu dia meninggal, atau beberapa hari dia meninggal, maka tetap
dimasukkan ke dalam kategori bayi lahir hidup.
b. Abortus
Abortus adalah kematian bayi dalam kandungan antara
rentang usia 16-28 minggu. Ada dua macam abortus, yakni abortus disengaja
(induced aboration), misalnya karena alasan kesehatan seperti bahaya bagi sang
ibu, dan abortus tidak disengaja misalnya karena saat ibu mengandung ia
terjatuh atau mengalami kecelakaan.
c. Masa Reproduksi
Masa reproduksi wanita adalah masa atau rentang waktu
dimana seorang wanita dapat dan mampu melahirkan. Masa ini diawali dengan
adanya menstruasi pada seorang wanita dan berakhir apabila ia telah mengalami
menopause atau tidak mengalami haid kembali.
Pengaruh fertilitas terhadap laju pertumbuhan penduduk
ialah bahwa fertilitas sebagai penentu tinggi rendahnya laju pertambahan
penduduk suatu wilayah. Bila angka fertilitas tinggi, maka akan berakibat pada
tingginya angka pertumbuhan penduduk, yang menyebabkan bertambah besarnya
jumlah penduduk di suatu negara.
Faktor
Faktor-faktor yang mempengaruhi tinggi rendahnya fertilitas penduduk adalah
sebagai berikut:
a. Faktor Demografi, yakni :
·
Struktur umur
·
Struktur perkawinan
·
Umur kawin pertama
·
Paritas
·
Disrupsi perkawinan
·
Proporsi yang kawin
b. Faktor Non Demografi, yakni :
·
Keadaan ekonomi penduduk
·
Tingkat pendidikan
·
Perbaikan status
perempuan
·
Urbanisasi dan
industrialisasi
2. Mortalitas (kematian)
Menurut World
Health Organization (WHO), mati adalah keadaan menghilangnya semua
tanda-tanda kehidupan secara permanen, yang bisa terjadi setiap saat setelah
kelahiran hidup (Siswanto, 2015:93). Dari definisi diatas dapat kita lihat
bahwa yang dikatakan mati adalah apabila telah ada tanda-tanda kehidupan dari
seorang bayi yang baru dilahirkan (lahir hidup). Ada beberapa istilah mengenai
moralitas, seperti lahir mati (stillbirth), keguguran (miscrarriages), dan
aborsi. Berikut uraiannya:
a. Lahir Mati (Stillbirth)
Lahir mati (Stillbirth) adalah kematian
janin dalam hal usia kandungan yang berusia natara 20-28 minggu (Siswanto,
2015:94).
b. Keguguran (miscrarriages)
Keguguran (miscrarriages)
adalah kematian janin dalam kandungan secara spontan atau karen kecelakaan pada
awal kehamilan (Siswanto, 2015:94).
c. Aborsi
Abortus adalah kematian janin
dalam kandungan secara disengaja (baik legalmaupun ilegal) pada awal kelahiran
(Siswanto, 2015:94).
Faktor
Faktor-faktor yang mempengaruhi mortalitas penduduk adalah sebagai berikut:
a.
Usia
ibu saat melahirkan masih terlalu muda.
b.
Kurangnya
gizi dan nutrisi saat ibu mengandung.
c.
Kecelakaan.
d.
Wabah
penyakit.
e.
Bencana
alam.
Terdapat
peristiwa-peristiwa kematian janin, seperti:
a.
Abortus,
kematian janin menjelang sampai umur kandungan 16 minggu.
b.
Immatur,
kematian jnin antara umur kandungan di atas 16 minggu sampai pada umur janin 28
minggu.
c.
Prematur,
kematian janin didalam kandungan pada umur di atas 28 minggu sampai waktu lahir
(Mantra, 2012:92).
Pengaruh mortalitas terhadap laju pertumbuhan penduduk
ialah bahwa mortalitas sebagai penentu rendah tingginya tingkat kesehatan suatu
negara atau wilayah yang juga sebagai penentu atau juga bisa sebagai penekan
laju pertumbuhan penduduk.
Tinggi rendahnya kematian dapat di golongkan sebagai
berikut:
a.
Tingkat kematian di golongkan tinggi apabila angka
kematian kasarnya lebih dari 20 untuk 1000 jiwa.
b.
Tingkat kematian di golongkan sedang apabila angka
kematian kasarnya lebih dari 10-20 untuk 1000 jiwa.
c.
Tingkat kematian di golongkan rendah apabila angka
kematian kasarnya kurang dari 10 untuk setiap 1000 jiwa.
3. Migrasi (Perpindahan penduduk)
Faktor terakhir yang mempengaruhi kecepatan pertumbuhan
penduduk suatu daerah adalah Perpindahan (Migrasi) atau Mobilitas Penduduk yang
artinya proses gerak penduduk dari suatu wilayah ke wilayah lain dalam jangka
waktu tertentu.
Migrasi sendiri adalah perpindahan penduduk dengan tujuan untuk menetap dari suatu tempat ke tempat lain
melewati batas administratif (migrasi internal) atau batas politik/negara
(migrasi internasional). Atau, migrasi
diartikan sebagai perpindahan yang relatif permanen dari suatu daerah (negara)
ke daerah (negara) lain.
Jenis-jenis
migrasi adalah sebagai berikut:
1. Migrasi Masuk (In migration).
Migrasi
masuk merupakan masuknya
penduduk ke suatu daerah tujuan.
2. Migrasi keluar (Out migration).
Migrasi keluar merupakan perpindahan penduduk
keluar dari suatu daerah asal.
3. Migrasi neto (net migration).
Migrasi neto merupakan silisih antara jumlah
migrasi masuk dan migrasi keluar.
4. Migrasi bruto (gross migration).
Merupakan jumlah
migrasi masuk dan migrasi keluar.
5. Migrasi total.
Merupakan seluruh kejadian migrasi, mencakup migrasi
semasa hidup dan migrasi pulang.
6. Migrasi Internasional (international
migration).
Merupakan
perpindahn penduduk
dari satu Negara ke negara lain.
7. Migrasi semasa hidup (life time
migartion).
Merupakan migrasi berdasarkan tempat kelahiran, bagi mereka yang ketika
lahir dan disensus berada berbeda dengan daerahnya sekarang.
8. Migrasi parsial (partial migration).
Merupakan jumlah migran ke suatu daerah tujuan dari
suatu daerah asal atau dari daerah asal kedaerah tujuan.
9. Arus migrasi (Migration stream).
Merupakan Jumlah atau banyknya perpindahan yang terhjadi
dari daerah asal ke daerah tujun dalam jangka waktu tertentu.
Faktor pendorong migrasi:
1.
Makin berkurangnya sumber-sumber kehidupan
seperti menurunnya daya dukung lingkungan, menurunnya permintaan atas barang
tertentu yang bahan bakunya makin susah diperoleh seperti hasil tambang, kayu
atau bahan dari pertanian.
2.
Menyempitnya lapngan pekerjaan di tempat
asal, seperti menyempitnya lahan pertanian.
3.
Adanya tekanan-tekanan seperti politik,
agama dan suku, sehingga mengganggu hak asasi penduduk di daerah asal.
4.
Alasan pendidikan, pekerjaan atau
perkawinan.
5.
Bencana alam seperti banjir, kebakaran,
gempa bumi, tsunami, musim kemarau berkepanjangan, atau adanya wabah penyakit.
Faktor
penarik migrasi:
1.
Adanya harapan akan memperoleh kesempatan
untuk memperbaiki taraf hidup.
2.
Adanya kesempatan untuk memperoleh
pendidikan yang lebih baik.
3.
Keadaan lingkungan dan keadaan hidup yang
menyenangkan, seperti iklim, perumahan sekolah, fasilitas publik yang memadai
dan sebagainya.
4.
Adanya aktivitas-aktivitas di kota besar,
tempat-tempat hiburan, pusat kebudayaan sebagai daya tarik bagi orang-orang
dari daerah lain untuk bermukim di kota besar.
D. Dampak Tingginya Angka
Pertumbuhan Penduduk di Indonesia
Dalam perannya, penduduk suatu negara dapat berperan
sebagai objek dan subjek pembangunan. Sebagai objek, artinya penduduk merupakan
faktor yang harus dibangun atau ditingkatkan kualitas hidupnya. Sedangkan
sebagai subjek penduduk merupakan faktor pelaku proses pembangunan. Di lihat
dari sisi yang lain, penduduk merupakan beban sekaligus potensi bagi suatu
negara. Apabila suatu negara pertumbuhan penduduknya sangat tinggi, ini
merupakan masalah. Hal ini dikarenakan kapasitas wilayah suatu Negara terbatas. Pertumbuhan penduduk
sebenarnya dapat ditekan dengan pembuatan peraturan yang tegas terhadap
masyarakat suatu negara. Namun peran masyarakat disini lebih dominan karena
masyarakatlah peran utamanya.
Laju pertumbuhan penduduk dapat berdampak negatif maupun
positif terhadap suatu negara. Namun lebih banyak ke dampak negatifnya apabila
negara tersebut tidak memiliki sumber daya manusia atau pemikiran yang luas
dimasa depan. Berikut dampak positif dan dampak negatif tingginya laju
pertumbuhan penduduk :
1. Dampak Negatif Tingginya Laju Pertumbuhan Penduduk
a.
Angka kemiskinan
meningkat.
Penduduk yang tinggi akan meningkatkan kemiskinan
terutama di Indonesia. Kurangnya lapangan pekerjaan yang memadai, sedangkan
kebutuhan manusia tidak akan pernah habis. Dengan penduduk yang terus
bertambah, permasalahan kemiskinan akan sulit untuk diatasi.
b.
Angka penganguran
meningkat.
Jumlah
lapangan pekerjaan tidak selalu bertambah, sedangkan jumlah penduduk terus bertambah
setiap tahunnya menyebabkan banyak penduduk yang menganggur.
c.
Lahan tempat tinggal dan
bercocok tanam berkurang.
Bertambahnya
anggota keluarga, maka bertambah pula tempat yang dibutuhkan untuk ditinggali.
Di masyarakat pedesaan, lahan pertanian mulai banyak digunakan untuk membangun
rumah dan pemukiman karena wilayah tempat awal mereka telah padat penduduk dan
tidak ada lagi lahan, sehingga mereka lebih memilih untuk membuat rumah di
lahan pertanian warisan orang tua mereka, dan lama kelamaan, makin bertambah
anggota keluarganya, makin bertambah pula lahan yang dibutuhkan untuk mereka
tinggali.
d.
Semakin banyaknya polusi
dan limbah yang berasal dari rumah tangga, pabrik, perusahaan, industri Peternakan dan lain-lain..
Tuntutan
ekonomi membuat manusia harus berfikir untuk menghasilkan suatu barang sebagai
penunjang kelangsungan hidup mereka, mulai dari produksi rumah tangga, pabrik
dan perusahaan dn sebagainya. Sehingga bertambahnya suatu industri atau
erusahaan, maka bertambah pula polusi dan limbah yang dapat mencemari
lingkungan bila tidak disertai dengan pengolahan limbah ynag baik dan benar.
e.
Angka kesehatan menurun.
Pertumbuhan penduduk yang tinggi membuat pemerintah harus
lebih meningkatkan fasilitas kesehatan, namun apabila fasilitas kesehatan tidak
dapat dipenuhi karena daya tampungnya yang kurang memadai, akan berdampak pada
rendahnya kesehatan penduduk.
f.
Ketersedian pangan sulit.
Wilayah bercocok tanam yang telh dibuat pemukiman,
membuat manusia sulit akan ketersediaan pangan, karena lahan yang ada tinggal
sedikit dan malah dipenuhi oleh permukima.
g.
Angka kecukupan gizi
memburuk.
Kurangnya layanan kesehatan karena daya tampung yang
sedikit membuat pos pos pelayanan kesehatan mengalami kurangnya tenaga dan obat-obatan
untuk memberikan pelayanan gizi yang baik. Kurangnya makanan sehat dan nutrisi
yang cukup karena sulit mendapatkannya juga berakibat buruk bagi kesehatan ibu
dan juga akan menyebabkan bayi yang lahir tidak sehat.
h.
Pembangunan di daerah di
tuntut banyak.
Banyaknya jumlah penduduk membuat fasilitas umum juga
harus banyak. Seperti kendaraan umum, layanan kesehatan dan lain sebagainya.
2. Dampak Positif Tingginya Laju Pertumbuhan Penduduk
a. Tenaga kerja yang melimpah.
Banyaknya jumlah penduduk di daerah sendiri menyebabkan
tidak perlunya mengimpor tenaga kerja ari luar daerah.
b. Meningkatkan produksi.
Semakin banyak jumlah tenaga kerja akan semakin
meningkatkan hasil produksi suatu perusahaan atau industri.
E. Solusi untuk Mengatasi Tingginya Angka Pertumbuhan Penduduk di Indonesia
Permasalahan penduduk di Indonesia sangat kompleks. Terutama
tingginya angka pertumbuhan penduduk setiap tahunnya. Karena pertumbuhan
penduduk yang tinggi, menyebabkan berbagai permasalahan seperti meningkatnya
angka pengangguran, tingkat kemiskinan, gizi yang buruk dan masih banyak lagi. Melihat permasalahan-permesalahan kependudukan
di atas, maka pemerintah telah melakukan upaya-upaya untuk mengatasinya antara
lain:
Untuk mengatasi masalah tingginya angka pertumbuhan penduduk di Indonesia:
1.
Program
KB (keluarga berencana) untuk membatasi jumlah anak bagi seluruh warga negara
Indonesia.
2.
Menggalakan
setiap satu keluarga secara umum dan masal, sehingga akan mengurangi jumlah
angka kelahiran.
3.
Pembatasan
usia perkawinan.
4.
Pembatasan tunjangan anak bagi PNS.
5.
Program pendidikan formal di sekolah-sekolah maupun
penyuluhan-penyuluhan yang berlangsung kepada masyarakat.
Untuk mengatasi
permasalahan penduduk lainnya:
1.
Pelaksanaan
program tansmigrasi sebagai upaya untuk mengatasi pemusatan penduduk/kepadatan
penduduk dan persebaran penduduk yang tidak merata.
2.
Pembangunan
gedung-gedung sekolah baru beserta fasilitasnya, penyelenggaraan
sekolahterbuka, sebagai upaya mengatasi kurangnya kesempatan mengenyam
pendidikan, dan penyelenggaran beasiswa bagi siswa tidak mampu dan berprestasi.
3.
Pembangunan
perumahan-perumahan murah baik rumah sederhana, maupun rumah sangat sederhana,
untuk mengatasi ketersediaan perumahaan yang kurang.
4.
Penyelenggaraan
hutan lindung, reboisasi, penghijauan serta melarang pertanian sistem ladang
berpindah untuk mengatasi kerusakan hutan.
5. Pembangunan industri-industri baru, pusat-pusat
perdagangan dan pariwisata sebagai upaya mengatasi kurangnya kesempatan kerja.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pertumbuhan
penduduk adalah perubahan populasi atau jumlah penduduk di suatu wilayah dibandingkan
dengan jumlah penduduk sebelumnya. Pertumbuhan penduduk dipengaruhi oleh
kelahiran, kematian dan mobilitas penduduk.
Pertumbuhan penduduk Indonesia semakin tahun
semakin bertambah jumlahnya. Jumlah penduduk Indonesia mengalami kenaikan dari
tahun 1971 sampai tahun 1980 sebanyak 28.282.069 jiwa (23,72%). Secara
keseluruhan rata-rata kenaikan jumlah penduduk setiap 10 tahun hampir mencapai
20%. Berdasarkan data dari BPS, jumlah penduduk di indonesia
saat ini adalah 237641326 juta jiwa. Menempati urutan ke 4 menjadi negara dengan
jumlah penduduk terbanyak di dunia setelah Amerika Serikat.
Secara umum, faktor yang mempengaruhi laju pertumbuhan
penduduk adalah kelahiran (fertilitas), kematian (mortalitas) dan mobilitas
penduduk.
1. Dampak Negatif Tingginya Laju Pertumbuhan Penduduk
a.
Angka kemiskinan
meningkat.
b.
Angka penganguran
meningkat.
c.
Lahan tempat tinggal dan
bercocok tanam berkurang.
d.
Semakin banyaknya polusi
dan limbah yang berasal dari rumah tangga, pabrik, perusahaan, industri Peternakan dan lain-lain..
e.
Angka kesehatan menurun.
f.
Ketersedian pangan sulit.
g.
Angka kecukupan gizi
memburuk.
h.
Pembangunan di daerah di
tuntut banyak.
2. Dampak Positif Tingginya Laju Pertumbuhan Penduduk
c. Tenaga kerja yang melimpah.
d. Meningkatkan produksi.
Permaslahan penduduk di
Indonesia semakin kompleks, salah satunya tingginya angka pertumbuhan pnduduk. Melihat permasalahan-permasalahan kependudukan tersebut, maka pemerintah telah melakukan upaya-upaya
untuk mengatasinya antara lain:
1.
Program
KB (keluarga berencana) untuk membatasi jumlah anak bagi
2.
Menggalakan
setiap satu keluarga secara umum dan masal, sehingga akan mengurangi jumlah
angka kelahiran.
3.
Pembatasan
usia perkawinan;
4.
pembatasan
tunjangan anak bagi PNS;
5.
program
pendidikan formal di sekolah-sekolah maupun penyuluhan-penyuluhan yang
berlangsung kepada masyarakat.
6.
Pelaksanaan
program tansmigrasi sebagai upaya untuk mengatasi pemusatan penduduk/kepadatan
penduduk dan persebaran penduduk yang tidak merata.
7.
Pembangunan
gedung-gedung sekolah baru beserta fasilitasnya, penyelenggaraan
sekolahterbuka, sebagai upaya mengatasi kurangnya kesempatan mengenyam
pendidikan, dan penyelenggaran beasiswa bagi siswa tidak mampu dan berprestasi.
8.
Pembangunan
perumahan-perumahan murah baik rumah sederhana, maupun rumah sangat sederhana,
untuk mengatasi ketersediaan perumahaan yang kurang.
9.
Penyelenggaraan
hutan lindung, reboisasi, penghijauan serta melarang pertanian sistem ladang
berpindah untuk mengatasi kerusakan hutan.
10. Pembangunan industri-industri baru, pusat-pusat
perdagangan dan pariwisata sebagai upaya mengatasi kurangnya kesempatan kerja.
B. Saran
Dalam isi makalah ini, masih terdapat banyak kekurangan
dari segi materi, maupun data yang disajikan. Untuk itu, penulis mengharapkan
pada pembuat makalah selanjutnya dengan judul yang sama agar dapat melengkapi
sumber data dan kekurangan yang ada dalam makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA
Siswono, Eko. 2015. Demografi. Penerbit Ombak. Yogyakarta.
Mantra, Ida Bagoes. 2012. Demografi Umum. Pustaka Belajar.
Yogyakarta.
Semoga Bermanfaat
Jellyana73
Tidak ada komentar:
Posting Komentar