BIOGEOGRAFI
HUTAN
MAKALAH
Dibuat Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Biogeografi
Disusun
Oleh
Nama
: Jellyana
NIM/Tahun
Masuk : 15045073/2015
PRODI PENDIDIKAN
GEOGRAFI
JURUSAN GEOGRAFI
FAKULTAS ILMU
SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI
PADANG
2016
KATA
PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kepada Allah swt. yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
makalah ini dengan judul “Biogeografi
Hutan” guna untuk memenuhi tugas mata kuliah Biogeografi. Sholawat salam
dan doa penulis ucapkan untuk Nabi Muhammad saw., keluarga dan sahabatya
sekalian.
Penulis
mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah berperan dalam membantu
penulis menyelesaikan makalah ini, khususnya bapak ---------- selaku dosen
pembimbing mata kuliah Biogeografi yang telah membimbing dan mengarahkan
penulis dalam penyelesaian makalah ini.
Penulis
menyadari bahwa isi makalah ini masih terdapat kekurangan, untuk itu kritik dan
saran penulis harapkan kepada pembaca demi kesempurnaan makalah ini. Akhir kata
penulis mengucapkan terimakasih.
Padang, Maret 2016
Penulis
DAFTAR
ISI
Halaman
KATA PENGANTAR.................................................................................................ii
DAFTAR
ISI...............................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................1
A.
Latar
Belakang..............................................................................................1
B. Rumusan Masalah.........................................................................................2
C. Tujuan dan
Manfaat......................................................................................2
BAB II
PEMBAHASAN..............................................................................................3
A.
Pengertian Biogeografi
Hutan......................................................................3
B. Fungsi
Hutan.................................................................................................4
C. Jenis-jenis
Hutan...........................................................................................7
D. Persebaran
Flora dan Fauna di Hutan Indonesia........................................13
BAB III PENUTUP.................................................................................................22
A.
Kesimpulan.............................................................................................22
B.
Saran.......................................................................................................22
DAFTAR
PUSTAKA.............................................................................................23
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Hutan adalah suatu
wilayah yang memiliki banyak tumbuh-tumbuhan lebat yang berisi antara lain
pohon, semak, paku-pakuan, rumput, jamur dan lain sebagainya serta menempati
daerah yang cukup luas. Negara Kita Indonesia memiliki kawasan hutan yang
sangat luas dan beraneka ragam jenisnya dengan tingkat kerusakan yang cukup
tinggi akibat pembakaran hutan, penebangan liar, dan lain sebagainya.
Hutan
merupakan paru-paru dunia. Artinya tanpa hutan kehidupan di bumi tidak akan
berjalan normal atau bisa dikatakan tidak akan aa kehidupan di bumi tanpa
adanya hutan. Sebab seperti halnya manusia yang tak akan mampu hidup tanpa
adanya oksigen, sedangkan oksigen dihasilkan oleh tumbuhan yang memiliki zat
hijau daun atau biasa disebut klorofil. Dan yang menghasilkan oksigen tentunya
tumbuhan yang ada tumbuh di hutan. Tentu bisa dibayangkan bagaimana kondisi
kehidupan dibumi tanpa adanya oksigen. Selain menghasulkan oksigen, masih
banyak lagi manfaat hutan bagi manusia, seperti pemanfaatan sebagai sumber
daya, seumber pangan, dan lain lain.
Hutan
tidaklah hanya tempat yang ditumbuhi oleh tumbuhan dengan pohon yang tingginya
berpuluh-puluh meter, namun ada juga hutan dengan memiliki ciri-ciri
tersendiri, seperti stepa, sabana dan yang lainnya. Banyak sekali organisme
yang hidup dan berkembang biak dihutan, yakni flora dan faunanya, yang secara
langsung maupun tidak saling berinteraksi satu sama lain dan saling
membutuhkan.
Hutan
di indonesia merupakan salah satu hutan terluas dengan ciri khas hutan dengan
iklim tropis, namun indonesia juga memiliki padang rumput yang didalamnya hidup
flora dan fauna yang beraneka ragam. Untuk mengkaji hutan dan flora serta fauna
di suatu ruang yang ada didalamnya maka
penulis mengambil judul biogeografi hutan.
B.
Rumusan Masalah
Adapun
malsalah yang akan dibahas dalam makalah ini adalah
1.
Apa
yang dimaksud dengan biogeografi hutan?
2.
Apa
saja fungsi hutan?
3.
Apa
saja jenis-jenis hutan?
4.
Bagaimana
persebaran flora dan fauna di Indonesia?
C.
Tujuan dan Manfaat
Adapun tujuan dan manfaat dari makalah ini adalah:
Tujuan:
1.
Untuk
mendefinisikan biogrografi hutan.
2.
Untuk
memaparkan fungsi hutan.
3.
Untuk
memaparkan jenis-jenis hutan.
4.
Untuk
memaparkan persebaran flora dan fauna di Indonesia.
Manfaat:
1.
Menggugah rasa keingintahuan penulis
khususnya, masyarakat umumnya tentang
biogeografi hutan dan segala potensi yang dimilikinya.
2.
Menambah wawasan ataupun referensi
tentang biogeografi hutan.
3.
Menjadi acuan bagi pembaca dalam praktik pembelajaran.
4.
Menambah
referensi tentang biogeografi hutan.
5.
Mampu
menangkap pengetahuan tentang potensi hutan yang dimiliki oleh manusia yang
harus dijaga oleh penduduk Indonesia khususnya.
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Biogeografi Hutan
Berdasarkan
Undang-Undang Nomor 41 tahun 1999 tentang kehutanan, yang dimaksud dengan hutan
adalah suatu kesatuan ekosistem berupa hamparan lahan berisi sumber daya alam
hayati yang didominasi pepohonan dalam persekutuan alam lingkungannya, yang
satu dengan lainnya tidak dapat dipisahkan.
Jadi,
hutan adalah sebuah
kawasan yang ditumbuhi dengan lebat oleh pepohonan dan tumbuhan
lainnya. Kawasan-kawasan semacam ini terdapat di wilayah-wilayah yang luas di
dunia dan berfungsi sebagai penampung karbon
dioksida (carbon dioxide sink), habitat hewan, modulator arus hidrologika, serta
pelestari tanah,
dan merupakan salah satu aspek biosfer Bumi yang paling penting. Hutan merupakan
bentuk kehidupan yang tersebar di seluruh dunia. Kita dapat menemukan hutan
baik di daerah tropis
maupun daerah beriklim dingin, di dataran rendah maupun di pegunungan,
di pulau kecil
maupun di benua
besar. Secara singkat hutan
merupakan suatu kumpulan tumbuhan dan juga tanaman, terutama pepohonan atau
tumbuhan berkayu lain, yang menempati daerah yang cukup luas..
Biogeografi adalah gabungan antara ilmu geografi dengan
ilmu biologi yang mempelajari tentang keanekaragaman hayati berdasarkan ruang
dan waktu yang bertujuan untuk mengungkapkan kehidupan suatu organisme dan apa
yang mempengaruhinya. Biogeografi
merupakan distribusi tumbuhan dan hewan biota di bumi. Mengidentifikasi
dan mendeskripsikan proses-proses yang memengaruhi pola sebaran tumbuhan dan
hewan.
Biogeografi
hutan adalah suatu bidang ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang persebaran hutan serta
flora dan fauna yang ada dihutan dengan sudut pandang interaksi antarorganisme,
interaksi organisme dengan lingkungan, dan pengaruh interaksi, serta
persebarannya.
B. Fungsi Hutan
Hutan-hutan sudah banyak yang telah ditebang
karena dibangun untuk pemukiman, industri dan masih banyak yang lainnya.
Seharusnya masyarakat lebih memperhatikan hutan di negara kita ini, karena
keindahan dan keramahan lingkungan dibentuk dengan adanya hutan disekitarnya
dan hutan merupakan paru-paru dunia. Banyak sekali fungsi dan manfaat
hutan bagi kelangsungan hidup manusia. Berikut fungsi hutan :
Fungsi hutan secara ekologis:
a.
Hutan merupakan paru-paru dunia
karena dalam proses fotosintetis daun-daun
akan menghisap karbondioksida dan mengeluarkan oksigen. Oleh karena itu,
keberadaan hutan dapat menjaga kestabilan oksigen diudara.
b. Hutan dapat menahan erosi
karena laju aliran permukaan dihambat oleh akar-akar pohon. Selain itu air
dapat dengan mudah meresap kedalam tanah sehingga dapat menjaga tata air tanah.
c.
Hutan merupakan habitat bagi
kelestarian flora dan fauna yang ada di dalamnya.
Fungsi Hutan
secara keseluruhan:
1.
Menyerap Karbon Dioksida
Manfaat
hutan bagi kehidupan manusia antara lain dapat menyerap gas-gas karbon dioksida
yang ada dimuka bumi. Sebagaimana yang telah kita ketahui bersama bahwa gas-gas
karbon dioksida ini sangat membahayakan manusia terlebih jika tingkatannya jauh
diatas batas normal.
2.
Menghasilkan Oksigen
Fungsi
hutan lainnya yang bisa dimanfaatkan oleh manusia adalah hutan sebagai penyedia
oksigen. Hutan menghasilkan oksigen dalam jumlah yang sangat besar yang
digunakan oleh manusia untuk bernafas.
3. Sumber
Pangan Manusia
Tidak bisa
dipungkiri lagi bahwa hutan memiliki peranan yang sangat luar bisa, salah satu
diantaranya adalah hutan sebagai penyedia sumber pangan bagi manusia. Sumber
pangan yang ada dihutan seperti umbi-umbian, buah-buahan, sagu, jamur, madu,
dan lainnya.
4.
Penghasil Obat-obatan
Manfaat
hutan lainnya yang bisa dirasakan adalah hutan sebagai penghasil obat-obatan.
Banyak sekali tanaman obat yang bisa kita temukan dihutan, tentunya ini alami
dan tidak berbahaya bagi tubuh kita. So, sayangi dan cintailah hutan yang ada
disekitar kita.
5. Rumah
Bagi Suku Pedalaman
Ketahuilah
bahwa masih banyak suku-suku pedalaman di Indonesia ini, dan mereka menjadikan
hutan sebagai rumah mereka. Ini merupakan tugas kita bersama agar dapat
melestarikan hutan dan menjaga keberadaan suku pedalaman, khususnya yang berada
didalam wilayah NKRI.
6. Rumah
Bagi Flora dan Fauna
Hutan
adalah rumah dan habitat bagi flora dan fauna, disana mereka lahir, tumbuh dan
berkembang. Kalau hutan menjadi rusak, lalu mereka mau tinggal dimana? Kita
tentu pernah melihat pemukiman yang dirusak hewan liar, itu karena rumah dan
habitat mereka yang dirusak terlebih dahulu.
7. Sumber
Ekonomi
Salah satu
manfaat hutan yang bisa kita rasakan adalah hutan sebagai sumber ekonomi.
Hasil-hasil hutan seperti kayu, rotan, damar, dan lainnya dijual (ekspor)
sebagai sumber pendapatan negara. Sudah seharusnya negara mempergunakannya
untuk kepentingan kesejahteraan rakyat banyak.
8.
Mencegah Bencana Alam
Fungsi
hutan bagi kehidupan lainnya adalah hutan dapat mencegah atau meminimalisir
terjadinya bencana alam seperti banjir dan longsor. Kedua bencana alam tersebut
disebabkan oleh volume air yang berlebihan yang ada dibumi, dan pohon-pohon
yang ada dihutan bisa menampung air tersebut.
9.
Menyimpan Air
Salah satu
diantara banyak peranan hutan adalah sebagai tempat penyimpanan air dalam
volume yang sangat besar. Jika hutan kita rusak maka air dengan volume yang
sangat besar tersebut tidak bisa tertampung sehingga hal seperti ini bisa
menimbulkan bencana alam seperti banjir dan longsor.
10.
Mengurangi Polusi
Fungsi
hutan lainnya yang sangat berguna bagi kehidupan manusia didunia adalah hutan
dapat mengurangi polusi udara. Kita tahu semua bahwa polusi udara ini sangat
membahayakan manusia, dan udara yang tidak sehat tersebut dapat diserap oleh
pohon-pohon yang ada dihutan.
11. Tempat
Wisata
Ketahuilah
bahwa hutan tidak hanya memiliki tanaman atau pohon-pohon saja, ada juga hutan
yang memiliki panorama yang begitu indah. Oleh sebab itu tidak sedikit hutan
yang dijadikan sebagai tempat wisata. Tentunya ini sangat menguntungkan karena
bisa dijadikan sumber pendapatan daerah.
12. Untuk
Pendidikan
Tidak
hanya sebagai tempat wisata, hitan juga bisa dijadikan sebagai tempat riset dan
penelitian untuk pendidikan. Penelitian-penelitian seperti ini bisa
menginformasikan kepada masyarakat bagaimana pentingnya keberadaan hutan dan
menyadarkannya agar selalu menjaga dan melestarikannya.
13.
Mengatur Iklim
Keberadaan
hutan sangatlah penting bagi kehidupan manusia, salah satunya adalah hutan
kota. Hutan kota ini berfungsi untuk mengatur iklim yang ada disekitar kota
tersebut, misalnya dengan mengurangi efek panas, memberikan kesejukan, dan
berbagai manfaat lainnya.
C. Jenis-jenis
Hutan
Adapun jenis-jenis hutan adalah
sebagai berikut:
1. Berdasarkan jenis pohon
a. Hutan Heterogen
Hutan heterogen adalah hutan yang terdiri atas berbagai jenis
tumbuhan seperti hutan hujan tropis yang terdapat di Pulau Sumatera,
Kalimantan. Sulawesi dan Papua.
b. Hutan Homogen
Hutan homogen adalah hutan yang terdiri atas satu jenis
pohon seperti hutan jati, hutan bambu, hutan karet, dan hutan pinus.
2. Berdasarkan tujuan pemanfaatan
a. Hutan Produksi
Hutan produksi adalah hutan yang diusahakan melalui sistem Hak
Pengusahaan Hutan (HPH) baik BUMN maupun pengusaha swasta, yang memanfaatkan
hasil hutan seperti kayu untuk kegiatan produksi. Adapun hasil dari kegiatan
industri pengolahan kayu antara lain berupa triplek, kusen pintu dan mebel
serta perabot rumah tangga lainnya.
b. Hutan Lindung
Hutan lindung adalah kawasan hutan yang mempunyai fungsi pokok
sebagai perlindungan sistem penyangga kehidupan untuk mengatur tata air,
mencegah banjir, mengendalikan erosi, mencegah intrusi air laut, dan memelihara
kesuburan tanah.
c. Hutan Wisata
Hutan wisata adalah hutan yang berfungsi untuk objek wisata
sebagai tempat rekreasi atau hiburan para wisatawan karena keindahan alamnya.
Kebun Raya Bogor merupakan salah satu hutan wisata yang banyak dikunjungi
wisatawan.
d. Hutan Suaka Alam
Hutan suaka alam adalah hutan yang memiliki keadaan alam khas,
diperuntukkan bagi perlindungan dan pelestarian flora dan fauna yang hampir
punah, agar dapat berkembang biak sesuai dengan kondisi ekosistemnya. Hutan
suaka alam Ujung Kulon merupakan tempat perlindungan badak bercula satu dan
beberapa fauna lainnya.
3. Berdasarkan iklim yang
mempengaruhi
Hutan hujan tropis tumbuh di sekitar garis khatulistiwa atau
equator yang memiliki suhu udara dan curah hujan yang tinggi sepanjang tahun.
Sebagian besar hutan ini tumbuh di lembah sungai Amazon, lembah sungai Kongo,
dan di wilayah Asia Tenggara. Hutan hujan tropis dikenal sebagai hutan
heterogen karena terdiri dari berbagai jenis tumbuhan. Di Indonesia hutan hujan
tropis terdapat di Pulau Sumatera, kalimantan dan Irian Jaya (Papua).
Hutan hujan tropis adalah bioma yang memiliki
keanekaragaman jenis tumbuhan dan hewan paling tinggi. Hutan hujan tropis merupakan
vegetasi utama yang tumbuh di daerah tropis Indonesia. Ciri-ciri hutan hujan
tropis:
1) Letak hutan hujan berada di daerah
tropis.
2) Hutan hujan memperoleh curah hujan
sebesar paling tidak 80 inci setiap tahun.
3) Hutan hujan memiliki kanopi.
4) Hutan hujan tropis memiliki tingkat
keragaman biota yang tinggi.
5) Spesies di hutan hujan seringkali
bekerja bersama.
6) Daunnya sangat lebat dan selalu
hijau sepanjang tahun.
7) Rata-rata ketinggian pohonnya 60 meter.
8) Banyak terdapat pohon memanjat.
9) Banyak tumbuh pohon epifit.
Flora dan fauna yang terdapat di hutan hujan tropis
terdapat lebih dari seratus spesies. Pohon-pohon utama dapat mencapai
ketinggian 20-40m, dengan cabang-cabang berdaun lebat sehingga membentuk suatu
tudung atau kanopi. Tumbuhan khas yang dapat dijumpai adalah Liana (tumbuhan
yang menjalar di permukaan hutan. Contohnya rotan) dan Epifit (tumbuhan yang menempel pada
batang-batang pohon, dan tidak merugikan pohon tersebut. Contohnya anggrek dan
paku sarang) (Budiyati, 2006:9). Hutan hujan tropis dapat dijumpai di Sumatera, Banten,
Kalimantan, Sulawesi, Maluku dan Papua.
b. Hutan Musim
Hutan
musim tumbuh di daerah yang memiliki tingkat perbedaan musim sangat jelas,
yakni antara lain:
1) Pada musim kemarau pohon-pohon di
hutan umumnya kering dan daunnya berguguran, hal ini untuk mengurangi
penguapan.
2) Pada musim penghujan mulai bertunas
dan pohon-pohonnya berdaun lebat.
3) Pohonnya lebih rendah dari hutan
hujan tropis.
4) Jenis pohon di hutan musim antara
lain pohon jati angsana, bambu, kapuk, atau disebut hutan homogen.
Di Indonesia hutan musim banyak terdapat di wilayah Jawa Tengah
dan Jawa Timur.
Ada dua jenis hutam musim:
1)
Hutan musim gugur, berada pada daerah
dengan ketinggian 800m dan suhu > 200C.
2)
Hutan musim selalu hujan, berada pada
daerah dengan ketinggian < 1.200m dan suhu > 220C.
c. Sabana dan Stepa
Sabana merupakan padang rumput yang diselingi oleh pepohonan atau
semak belukar, sedangkan steppa merupakan padang rumput yang sangat luas yang
tidak diselingi pepohonan. Sabana dan Steppa banyak dijumpai di daerah bercurah
hujan rendah atau relatif sedikit. Di Indonesia, sabana dan steppa terdapat di
Nusa Tenggara Barat dan Timur.
d. Hutan Musim Tropik
Hutan ini terdapat di daerah
tropic beriklim basah, tetapi mempunyai musim kemarau yang panjang. Biasanya
pohon-pohon di hutan musim tropic menggugurkan daunnya pada musim kemarau.
Hutan musim tropik banyak terdapat di kawasan India dan Asia Tenggara, termasuk
juga Indonesia.
e. Hutan Hujan Iklim
Sedang
Hutan hujan iklim sedang adalah
hutan raksasa yang terdapat di Australia dan sepanjang pantai Pasific di
Amerika Utara dan California sampai negara bagian Washington. Hutan hujan iklim
sedang di Australia merupakan hutan dengan pohon-pohon tertinggi di dunia.
f. Hutan Pegunungan
Tropik
Hutan jenis ini mirip dengan
hutan hujan iklim sedang, namun struktur dan karakteristik lainnya sangat
berbeda.
g. Hutan Hujan Iklim
Sedang yang selalu hijau
Terdapat di daerah beriklim
sedang. Hutan jenis ini tersebar di Amerika Serikat dan Eropa yang beriklim
kontinen.
h. Hutan Gugur Iklim
Sedang
Hutan ini terdapat didaerah
dengan iklim kontinen sedang namun agak basah dengan musim hujan di musim panas
dan dengan musim dingin yang keras. Pohon-pohon yang dominant adalah
pohon-pohon yang berdaun lebar yang menggugurkan daunnya dimusim dingin. Hutan
ini banyak tersebar di kawasan Amerika Serikat, Eropa, Asia Timur, Chile dan
Amerika Tengah.
i. Taiga
Taiga terdiri dari jenis-jenis
conifer yang tumbuh di tempat terdingin dari daerah iklim hutan. Taiga terbesar
terdapat di Amerika Utara, Eropa dan Asia.
j. Hutan Lumut
Hutan lumut adalah komunitas
pegunungan tropik yang memilki struktur yang berbeda dengan taiga. Hutan lumut
terdapat di daerah yang memilki ketinggian 2500 m. pohon-pohonnya kerdil dan
juga ditumbuhi lumut dan lumut kerak.
4. Berdasarkan letak geografis
a. Hutan Tropika
Secara astronomi hutan tropika terbentang pada wilayah 23,5o LU – 23,5oLS.
Ciri-ciri utama kawasan ini adalah curah hujan yang cukup tinggi dan matahari
bersinar sepanjang tahun. Curah hujan yang tinggi menyebabkan hutan tropika
sangat lebat yang terdiri dari berbagai jenis pohon serta daunnya menghijau
sepanjang tahun. Hutan ini berfungsi sebagai paru-paru dunia karena
kemampuannya dalam menyerap karbondioksida serta menjaga keseimbangan suhu dan
iklim dunia.
b. Hutan Temperature
Hutan temperate atau hutan gugur terdapat di daerah beriklim
sedang yang memiliki empat musim, secara astronomis di antara 23,5o – 66,5olintang utara maupun lintang selatan. Hutan
ini berisi tumbuhan yang daunnya gugur (meranggas) pada musim dingin. Keadaan
ini akan berlangsung hingga menjelang musim semi. Pada musim semi, temperatur
akan meningkat, salju mulai mencair, tumbuhan mulai berdaun kembali
(bersemi). Daerah persebaran hutan gugur terutama meliputi wilayah
sub-tropis sampai sedang seperti Amerika Serikat, Eropa Barat, Asia Tengah dan
Timur serta Chili.
c. Hutan Boreal
Hutan boreal atau hutan taiga berkembang di daerah lintang tinggi
dekat dengan kawasan lingkar kutub dan merupakan jenis hutan terluas kedua
setelah hutan tropika. Hutan ini ditumbuhi oleh jenis pohon berdaun jarum,
dimana di kawasan ini memiliki musim panas yang pendek dan musim dingin yang
panjang. Daerah yang termasuk kawasan ini meliputi Alaska - Amerika Utara,
Skandinavia - Eropa Utara, dan Siberia-Rusia. Vegetasi yang berkembang di
daerah ini hanya satu jenis species saja yaitu pohon spruce,alder, birch dan juniper. Permukaan tanah hutan ini
umumnya tertutup lumut kerak yang tebal.
5. Berdasarkan ketinggian tempat
a. Hutan Pantai (beach forest)
Hutan yang tumbuh di daerah pantai adalah hutan bakau (mangrove).
Hutan bakau memilik akar napas dan daun yang berlapis tebal di pemukaannya
untuk mengurangi penguapan. Hutan bakau banyak dijumpai di pantai yang ombak lautnya
tenang, seperti di pantai Sumatera bagian Timur, pantai Kalimantan Barat,
pantai Kalimantan Selatan dan pantai Irian Jaya.
Tumbuhan bakau memiliki karakteristik khusus yang memungkinkan
tumbuhan ini hidup dan beradaptasi dengan lingkungannya. Lingkungan tempat
hidup tanaman ini umumnya memiliki kadar garam yang cukup tinggi, selalu
tergenang, dan tanah yang kurang oksigen.
Hutan
bakau banyak tumbuh didaerah pantai yang landai dan berlumpur dengan ketinggian
0-5 meter, dengan suhu rata-rata 26̊̊̊ C. Ciri-ciri htan bakau yakni selalu
tergenang akarnya, tergantung waktu air laut pasang surut, sehingga hutan bakau
sering disebut hutan pasang.
b. Hutan Gambut
Hutan gambut merupakan suatu ekosistem lahan basah yang dibentuk
oleh adanya penimbunan atau akumulasi bahan organik di lantai hutan yang
berasal dari reruntuhan vegetasi di atasnya dalam kurun waktu lama. Akumulasi
ini terjadi karena lambatnya laju dekomposisi dibandingkan dengan laju
penimbunan bahan organik di lantai hutan yang basah/tergenang tersebut.
Di Indonesia, lahan gambut terdapat di daerah pantai rendah
Kalimantan, Sumatera dan Papua Barat. Sebagian besar berada pada daerah rendah
dan tempat yang masih terpengaruh dengan kondisinya, berada di daratan sampai
jarak 100 km sepanjang aliran sungai dan daerah tergenang.
c. Hutan Dataran Rendah (lowland
forest)
Hutan dataran rendah merupakan hutan yang tumbuh di daerah dataran
rendah dengan ketinggian 0 - 1200 m. Hutan hujan tropis yang ada wilayah
Dangkalan Sunda seperti di Pulau Sumatera, dan Pulau Kalimantan termasuk hutan
dataran rendah.
Hutan dataran rendah Sumatera memiliki keanekaragaman hayati yang
terkaya di dunia. Sebanyak 425 jenis atau 2/3 dari 626 jenis burung yang ada di
Sumatera hidup di hutan dataran rendah bersama dengan harimau Sumatera, gajah,
tapir, beruang madu dan satwa lainnya. Selain itu, di hutan dataran rendah
Sumatera juga ditemukan bunga tertinggi di dunia (Amorphophallus tittanum)
dan bunga terbesar di dunia (Rafflesia arnoldi).
d. Hutan Pegunungan Rendah (sub
mountain forest)
Hutan ini terdapat di daerah Indonesia dengan ketinggian antara
1.300 m sampai 2.500 m di atas permukaan laut. Hutan pegunungan memberikan
manfaat bagi masyarakat yang hidup di gunung maupun yang tinggal di bawahnya.
Hutan yang ada merupakan sumber kehidupan. Dari hutan pegunungan, mereka
memanfaatkan tumbuhan dan hewan sebagai makanan, obat-obatan, kayu bakar, bahan
bangunan dan lain sebagainya. Selain itu masyarakat yang tinggal di bawahnya
membutuhkan hutan pegunungan yang lestari sebagai daerah tangkapan air atau
resapan air.
e. Hutan Pegunungan Atas (mountain
forest)
Hutan ini terdapat di daerah daerah Indonesia dengan ketinggian di
atas 3.500 m di atas permukaan laut. Hutan ini berfungsi sebagai cagar alam dan
taman wisata alam. Vegetasi hutan pegunungan yang dijadikan Cagar Alam dan
Taman Wisata Alam termasuk tipe hutan hujan tropik pegunungan dengan floranya
terdiri dari jenis-jenis pohon dan liana serta epiphyte.
D. Persebaran Flora dan Fauna di Hutan Indonesia
Perebaran flora
dan fauna di Indonesia sangat dipengaruhi oleh sejarah geologi di masa lalu.
Pada zaman dahulu, wilayah Sumatera, Jawa, dan Kalimantan marupakan satu bagian
dari Benua Asia, Papua menjadi bagian dari Benua Australia, sedangkan Sulawesi
dan Kepulauan Nusa Tenggara merupakan pulau yang terpisah. Sehingga sekarang,
terdapat pembagian wilayah persebaran flora dan fauna di Indonesia yang dapat
dilihat dari faktor geologinya.
Selain itu, keanekaragaman flora dan fauna di Indonesia
juga dipengaruhi oleh:
1.
Perbedaab relief di permukaan bumi.
2.
Perbedaan iklim seperti temperatur
udara, curah hujan, dan kelembapan.
3.
Perbedaan keadaan tanah, seperti
tekstur, struktur, mineral dan unsur hara lainnya.
4.
Komponen biotik seperti manusia, yang
turut mrngubah bentang alam.
1. Persebaran Fauna di
Indonesia
Di Indonesia
hutan berdasarkan biogeografinya terdapat tiga bagian. Hal ini karena Kepulauan Nusantara adalah
relief alam yang terbentuk dari proses pertemuan antara tiga lempeng bumi.
Hingga hari ini pun, ketiga lempeng bumi itu masih terus saling mendekat.
Akibatnya, antara lain, gempa bumi sering
terjadi di negeri kepulauan ini.
Sejarah
pembentukan Kepulauan Nusantara di sabuk khatulistiwa itu menghasilkan tiga
kawasan biogeografi utama, yaitu: Paparan Sunda, Wallacea, dan Paparan Sahul.
Masing-masing kawasan biogeografi adalah cerminan dari sebaran bentuk kehidupan
berdasarkan perbedaan permukaan fisik buminya.
1. Kawasan Paparan Sunda (di bagian
barat)
Paparan Sunda
adalah lempeng bumi yang bergerak dari Kawasan Oriental (Benua Asia) dan berada
di sisi barat Garis Wallace. Garis Wallace
merupakan suatu garis khayal pembatas antara dunia flora fauna di
Paparan Sunda dan di bagian lebih timur Indonesia. Garis ini bergerak dari
utara ke selatan, antara Kalimantan dan Sulawesi, serta antara Bali dan Lombok. Garis ini
mengikuti nama biolog Alfred Russel Wallace yang pada 1858,
memperlihatkan bahwa persebaran flora fauna di Sumatera, Kalimantan, Jawa, dan
Bali lebih mirip dengan yang ada di daratan Benua Asia.
Fauna wilayah ini biasa disebut
Fauna
Asiatis (Tipe Asia).
Di daerah ini terdapat berbagai jenis hewan menyusui yang besar seperti:
- tapir
terdapat di Sumatra dan Kalimantan,
- banteng
terdapat di Jawa dan Kalimantan,
- kera
gibon terdapat di Sumatra dan Kalimantan,
- orang
hutan terdapat
di Sumatra Utara dan Kalimantan,
- beruang
terdapat di Sumatra dan Kalimantan,
- badak
terdapat di Sumatra dan Jawa ,
- gajah
terdapat di Sumatra (berpindah-pindah),
- siamang
terdapat di Sumatra,
- kijang
terdapat di Jawa, Sumatra, Bali, dan Lombok,
- harimau
loreng terdapat di Jawa dan Sumatra, sedangkan harimau kumbang dan tutul
terdapat di Jawa, Bali, dan Madura,
- kancil
terdapat di Jawa, Sumatra, dan Kalimantan,
- trenggiling
banyak terdapat di Sumatra, Kalimantan, Jawa, dan Bali, dan
- jalak
Bali terdapat di Bali, dan burung merah terdapat di Jawa.
Di daerah ini juga ditemui jenis
hewan lain, seperti kancil pelanduk (terdapat di Sumatra, Jawa, dan
Kalimantan), singa, mukang (terdapat di Sumatra, dan Kalimantan), dan ikan
lumba-lumba (terdapat di Kalimantan).
2. Kawasan Paparan Sahul (di bagian
timur)
Paparan Sahul
adalah lempeng bumi yang bergerak dari Kawasan Australesia (Benua Australia) dan berada di
sisi timur Garis Weber. Garis Weber adalah sebuah garis khayal pembatas antara
dunia flora fauna di Paparan Sahul dan di bagian lebih barat Indonesia. Garis ini
membujur dari utara ke selatan antara Kepulauan Maluku dan Papua serta
antara Nusa
Tenggara Timur dan Australia. Garis ini mengikuti nama
biolog Max
Weber yang, sekitar 1902,
memperlihatkan bahwa persebaran flora fauna di kawasan ini lebih serupa dengan
yang ada di Benua Australia.
Fauna wilayah ini biasa disebut Fauna Australis
(Australia). Hewan-hewan
di Indonesia bagian timur mirip dengan hewan Australia. Jenis hewan tipe
Australia, antara lain sebagai berikut:
- Burung,
terdiri atas cenderawasih, kasuari, nuri dan raja udang.
- Amfibi,
terdiri atas katak pohon, katak terbang, dan katak air.
- Berbagai
jenis serangga.
- Berbagai
jenis ikan.
- Mamalia,
terdiri atas kanguru, walabi, beruang, nokdiak (landak Papua), opossum
laying (pemanjat berkantung), kuskus, dan kanguru pohon.
- Reptilia,
terdiri atas buaya, biawak, kadal, dan kura-kura.
3. Kawasan Wallace / Laut Dalam (di
bagian tengah)
Lempeng bumi
pinggiran Asia Timur ini bergerak di sela Garis Wallace dan Garis Weber.
Kawasan ini mencakup Sulawesi, Kepulauan Sunda Kecil (Nusa Tenggara), dan
Kepulauan Maluku. Flora fauna di kawasan ini banyak merupakan jenis-jenis
endemik (hanya ditemukan di tempat bersangkutan, tidak ditemukan di bagian lain
manapun di dunia). Namun, kawasan ini juga memiliki unsur-unsur baik dari
Kawasan Oriental maupun dari Kawasan Australesia.
Wallace
berpendapat bahwa laut tertutup es pada Zaman Essehingga
tumbuhan dan satwa di Asia dan Australia dapat menyeberang dan berkumpul di
Nusantara. Walaupun jenis flora fauna Asia tetap lebih banyak terdapat di
bagian barat dan jenis flora fauna Australia di bagian timur, hal ini
dikarenakan Kawasan Wallace dulu merupakan palung laut yang sangat dalam sehingga fauna
sukar untuk melintasinya dan flora berhenti menyebar.
Fauna di laut dalam ini biasa disebut Fauna Peralihan. Fauna Indonesia yang tergolong tipe
peralihan adalah sebagai berikut.
- Mamalia,
terdiri atas anoa, babi rusa, kuskus, monyet hitam, sapi, banteng, dan
kuda.
- Reptilia,
terdiri atas biawak, komodo, kura-kura, dan buaya.
- Amfibi,
terdiri atas katak pohon, katak terbang, dan katak air.
- Berbagai
macam burung, terdiri atas maleo, kakaktua, nuri, merpati, burung dewata,
dan angsa.
2. Persebaran
Flora di Indonesia
Persebaran flora (dunia tumbuhan) di Indonesia juga terbagi menjadi tiga
wilayah yaitu bagian barat, timur dan tengah atau peralihan. Setiap wilayah
memiliki karakterisktik masing-masing yang khas dan berbeda satu sama lainnya. Keadaan
flora
dan fauna yang di lindungi di Indonesia saat ini jumlahnya sudah semakin
menyusut karena adanya eksploitasi hutan yang dilakukan oleh manusia. Menurut
ahli biologi dari belanda Van Steenis di Indonesia setidaknya terdapat kurang
lebih 4000 jenis pohon, 1500 jenis tumbuhan pakis-pakisan dan terdapat 5000
jenis bunga anggrek. Bukan itu saja bahkan van steenis mengelompokan terdapat
kurang lebih 25.000 jenis tanaman yang memiliki bunga dan kurang lebih 1,700
tumbuhan yang tidak memiliki bunga.
Flora di Indonesia mencapai 10% dari yang ada di dunia, lumut dan
ganggang yang ada di Indonesia mencapai 35.000 jenis. 40% dari flora di
Indonesia merupakan flora endemik yang hanya bisa ditemukan di Indonesia saja
dengan total jenisnya sebanyak 202 dan 59 diantaranya berada di pulau
Kalimantan. Vegetasi anggrek merupakan vegetasi yang terbesar di dalam flora
ini. Dengan fakta ini menjadikan Indonesia merupakan negara yang memiliki jenis
flora terbesar dan terlengkap di dunia.
1.
Flora di wilayah bagian Barat (Paparan Sunda)
Jika di Kalimantan terdapat 59 jenis flora endemik maka di paparan sahul
ini terdapat 10 jenis tumbuhan endemik yang hanya bisa tumbuh di daerah paparan
sahul saja. wilayah paparan sahul meliputi pulau Kalimantan, sumatera dan jawa
yang memiliki hutan hujan tropis terbesar dan terluas di dunia. flora di
paparan sunda terbagi menjadi tiga macam yaitu flora endemik seperti bunga
bangkai atau raflesia arnoldi yang hanya terdapat di wilayah Bengkulu, jambi,
dan sumatera selatan serta bunga anggrek tien Suharto yang hanya ada di wilayah
sumatera utara. Selanjutnya flora khas paparan sunda adalah pada bagian pantai
timur di dominasi hutan mangrove dan rawa gambut. Kemudian flora di bagian
pantai barat didominasi oleh meranti-merantian, rawa gambut, kemuning, rotan
dan hutan rawa air tawar.
2.
Flora di wilayah bagian Timur (Paparan Sahul)
Flora atau tumbuhan sahul yang ada di wilayah Indonesia bagian timur atau
bisa juga disebut dengan flora australis. Disebut dengan flora australis karena seperti yang sudah dibicarakan
sebelumnya bahwa wilayah Indonesia bagian timur dahulu menyatu dengan benua
australia sehingga jenis floranya juga hampir sama. Wilayah flora sahul meliputi
daerah pulau papua dan beberapa pulau-pulau kecil disekitarnya.
Hutan sahul memiliki ciri-ciri seperti sama dengan hutan Australia
wilayah utara dengan beribu-ribu jenis tumbuhan dengan daunnya yang lebat dan
hijau, ketinggian pohon di wilayah ini bisa mencapai 50 meter tingginya.Karena
lebatnya daun pohon di hutan sahul membuat sinar matahari tidak menembus tanah
sehingga kelembapan dan memiliki ciri
ciri air tanah yang baik dan membuat tanah subur dengan organisme yang ada
di dalamnya. Karena hal ini pula terdapat banyak tumbuhan merambat atau epifit.
Pohon-pohon yang menghasilkan kualitas kayu yang sangat berkualitas
tumbuh di hutan ini seperti :
- Pohon besi, cemara, merbau, jati dan eben
hitam.
- Di daerah pesisir pantai terdapat hutan
mangrove yang sangat lebat dan sangat bagus untuk keamanan pantai.
Sedangkan di daerah rawa terdapat pohon sagu yang merupakan makanan pokok
daerah papua.
- Tumbuhan endemik di daerah tersebut diantaranya
adalah pohon Rhododendron. Secara garis umum jenis flora yang ada di
parapan sahul meliputi pohon sagu, hutan hujan tropic dan jenis pemetia
pinnata.
3.
Flora daerah tengah atau peralihan
Seperti dengan namanya flora ini terletak di wilayah tengah atau
peralihan dari wilayah timur dan barat. Wilayah yang termasuk di dalamnya
adalah wilayah pulau Sulawesi, Maluku dan nusa tenggara. Di pulau Sulawesi
setidaknya terdapat 4.222 jenis flora yang memiliki karakteristik yang hampir
mirip dengan yang ada di Flipina, Maluku, nusa tenggara, dan jawa. Flora di
bagian peralihan ini jika terdapat di pantai akan mirip dengan yang ada di
papua namun untuk flora yang berada di gurun sangat mirip dengan yang ada di
Kalimantan.
Jenis flora endemik di wilayah ini adalah kayu ebonu atau yang biasa
dikenal dengan kayu besi di pulau Sulawesi. Saat ini kayu eboni atau kayu besi
masuk dalam jajaran flora yang dilindungi karena sudah terancam punah
keberadaannya. Kualitas kayu yang kuat dan awet membuatnya memiliki harga
mahal.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
hutan adalah sebuah kawasan yang ditumbuhi dengan lebat
oleh pepohonan
dan tumbuhan
lainnya. Kawasan-kawasan semacam ini terdapat di wilayah-wilayah yang luas di
dunia. Biogeografi
adalah gabungan antara ilmu geografi dengan ilmu biologi yang mempelajari
tentang keanekaragaman hayati berdasarkan ruang dan waktu yang bertujuan untuk
mengungkapkan kehidupan suatu organisme dan apa yang mempengaruhinya. Biogeografi hutan adalah suatu bidang
ilmu pengetahuan yang
mempelajari tentang persebaran hutan serta
flora dan fauna yang ada dihutan dengan sudut pandang interaksi antarorganisme,
interaksi organisme dengan lingkungan, dan pengaruh interaksi, serta
persebarannya.
Hutan
berfungsi sebagai penampung karbon
dioksida (carbon dioxide sink), habitat
hewan,
modulator arus hidrologika,
serta pelestari tanah,
untuk mengatur iklim, mencegah terjadinya bencana alam
dan untuk kelangsungan ekonomi manusia. Fungsi hutan secara ekologis yakni hutan merupakan paru-paru dunia, mencegah
erosi, dan hutan merupakan
habitat bagi kelestarian flora dan fauna.
Adapun
jenis-jenis hutan adalah sebagai berikut:
1.
Berdasarkan jenis pohon yakni Hutan Heterogen dan Hutan Homogen.
2.
Berdasarkan tujuan pemanfaatan
yakni Hutan Produksi, Hutan Lindung, Hutan Wisata,
dan Hutan Suaka Alam.
3.
Berdasarkan iklim yang mempengaruhi,
yakni Hutan Hujan Tropis, Hutan Musim, Sabana dan Stepa, Hutan
Musim Tropik, Hutan Hujan Iklim
Sedan, Hutan
Pegunungan Tropik, Hutan Hujan Iklim
Sedang yang selalu hijau, Hutan
Gugur Iklim Sedang, Taiga,
dan Hutan
Lumut.
4.
Berdasarkan letak geografis, yakni Hutan Tropika, Hutan Temperature,
dan Hutan Boreal.
5.
Berdasarkan ketinggian tempat,
yakni Hutan Pantai (beach forest), Hutan Gambut, Hutan Dataran Rendah (lowland
forest), Hutan Pegunungan Rendah (sub mountain forest) , dan Hutan Pegunungan Atas (mountain
forest).
6.
Berdasarkan Proses Terjadinya, yakni Hutan
Asli dan Hutan
Buatan.
Persebaran
Flora dan Fauna di Hutan Indonesia
1.
Persebaran Fauna di Indonesia
a.
Kawasan
Paparan Sunda (di bagian barat) disebut Fauna Asiatis (Tipe Asia). Seperti tapir,
banteng, gajah, harimau, dan lain-lain.
b.
Kawasan
Paparan Sahul (di bagian timur) disebut Fauna Australis (Australia).
Seperti burung cendrawasih, amfibi, serangga dan lain-lain.
c.
Kawasan
Wallace / Laut Dalam (di bagian tengah) disebut Fauna Peralihan. Seperti katak
pohon, katak tebang, burung nuri, maleo dan lain-lain.
2. Persebaran Flora di Indonesia
a. Flora
di wilayah bagian Barat (Paparan Sunda). Seperti pada bagian pantai timur
di dominasi hutan mangrove dan rawa gambut. di
bagian pantai barat didominasi oleh meranti-merantian, rawa gambut, kemuning,
rotan dan hutan rawa air tawar.
b. Flora di wilayah bagian Timur
(Paparan Sahul). Seperti Pohon
besi, cemara, merbau, jati dan eben hitam dan masih banyak lagi.
c.
Flora daerah tengah atau
peralihan. Flora
endemiknya kayu ebonu atau yang biasa dikenal dengan kayu besi
di pulau Sulawesi.
B. Saran
Dalam
penulisan makalah ini, masih terdapat kekurangan terutama dari sumber referensi
dalam pembuatan makalah ini. Untuk itu penulis berharap penyusunan makalah
selanjutnya dengan judul yang sama akan menyempurnakan kekurangan makalah ini
dengan menambah materi yang lebih lengkap maupun dengan melengkapi bagian materi
yang dirasa kurang dalam makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA
https://id.wikipedia.org/wiki/Hutan
Jellyana73
Tidak ada komentar:
Posting Komentar