Kamis, 10 November 2016

Makalah Biogeografi Hutan

BIOGEOGRAFI HUTAN
MAKALAH
Dibuat Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Biogeografi
1447044040597.jpg

Disusun Oleh
Nama : Jellyana
NIM/Tahun Masuk : 15045073/2015



PRODI PENDIDIKAN GEOGRAFI
JURUSAN GEOGRAFI
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2016


KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kepada Allah swt. yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul “Biogeografi Hutan” guna untuk memenuhi tugas mata kuliah Biogeografi. Sholawat salam dan doa penulis ucapkan untuk Nabi Muhammad saw., keluarga dan sahabatya sekalian.
            Penulis mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah berperan dalam membantu penulis menyelesaikan makalah ini, khususnya bapak ---------- selaku dosen pembimbing mata kuliah Biogeografi yang telah membimbing dan mengarahkan penulis dalam penyelesaian makalah ini.
            Penulis menyadari bahwa isi makalah ini masih terdapat kekurangan, untuk itu kritik dan saran penulis harapkan kepada pembaca demi kesempurnaan makalah ini. Akhir kata penulis mengucapkan terimakasih.

Padang, Maret 2016

                                                                                                            Penulis





DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR.................................................................................................ii
DAFTAR ISI...............................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................1
            A. Latar Belakang..............................................................................................1
            B. Rumusan Masalah.........................................................................................2
            C. Tujuan dan Manfaat......................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN..............................................................................................3
            A. Pengertian Biogeografi Hutan......................................................................3
            B. Fungsi Hutan.................................................................................................4
            C. Jenis-jenis Hutan...........................................................................................7
            D. Persebaran Flora dan Fauna di Hutan Indonesia........................................13
BAB III PENUTUP.................................................................................................22
            A. Kesimpulan.............................................................................................22
            B. Saran.......................................................................................................22
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................23


BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
            Hutan adalah suatu wilayah yang memiliki banyak tumbuh-tumbuhan lebat yang berisi antara lain pohon, semak, paku-pakuan, rumput, jamur dan lain sebagainya serta menempati daerah yang cukup luas. Negara Kita Indonesia memiliki kawasan hutan yang sangat luas dan beraneka ragam jenisnya dengan tingkat kerusakan yang cukup tinggi akibat pembakaran hutan, penebangan liar, dan lain sebagainya.
            Hutan merupakan paru-paru dunia. Artinya tanpa hutan kehidupan di bumi tidak akan berjalan normal atau bisa dikatakan tidak akan aa kehidupan di bumi tanpa adanya hutan. Sebab seperti halnya manusia yang tak akan mampu hidup tanpa adanya oksigen, sedangkan oksigen dihasilkan oleh tumbuhan yang memiliki zat hijau daun atau biasa disebut klorofil. Dan yang menghasilkan oksigen tentunya tumbuhan yang ada tumbuh di hutan. Tentu bisa dibayangkan bagaimana kondisi kehidupan dibumi tanpa adanya oksigen. Selain menghasulkan oksigen, masih banyak lagi manfaat hutan bagi manusia, seperti pemanfaatan sebagai sumber daya, seumber pangan, dan lain lain.
            Hutan tidaklah hanya tempat yang ditumbuhi oleh tumbuhan dengan pohon yang tingginya berpuluh-puluh meter, namun ada juga hutan dengan memiliki ciri-ciri tersendiri, seperti stepa, sabana dan yang lainnya. Banyak sekali organisme yang hidup dan berkembang biak dihutan, yakni flora dan faunanya, yang secara langsung maupun tidak saling berinteraksi satu sama lain dan saling membutuhkan.
            Hutan di indonesia merupakan salah satu hutan terluas dengan ciri khas hutan dengan iklim tropis, namun indonesia juga memiliki padang rumput yang didalamnya hidup flora dan fauna yang beraneka ragam. Untuk mengkaji hutan dan flora serta fauna di suatu ruang  yang ada didalamnya maka penulis mengambil judul biogeografi hutan.
B. Rumusan Masalah
            Adapun malsalah yang akan dibahas dalam makalah ini adalah
1.      Apa yang dimaksud dengan biogeografi hutan?
2.      Apa saja fungsi hutan?
3.      Apa saja jenis-jenis hutan?
4.      Bagaimana persebaran flora dan fauna di Indonesia?
C. Tujuan dan Manfaat
            Adapun tujuan dan manfaat dari makalah ini adalah:
            Tujuan:
1.      Untuk mendefinisikan biogrografi hutan.
2.      Untuk memaparkan fungsi hutan.
3.      Untuk memaparkan jenis-jenis hutan.
4.      Untuk memaparkan persebaran flora dan fauna di Indonesia.
Manfaat:
1.      Menggugah rasa keingintahuan penulis khususnya, masyarakat umumnya tentang biogeografi hutan dan segala potensi yang dimilikinya.
2.      Menambah wawasan ataupun referensi tentang biogeografi hutan.
3.      Menjadi acuan bagi pembaca dalam praktik pembelajaran.
4.      Menambah referensi tentang biogeografi hutan.
5.      Mampu menangkap pengetahuan tentang potensi hutan yang dimiliki oleh manusia yang harus dijaga oleh penduduk Indonesia khususnya.


BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Biogeografi Hutan
        Berdasarkan Undang-Undang Nomor 41 tahun 1999 tentang kehutanan, yang dimaksud dengan hutan adalah suatu kesatuan ekosistem berupa hamparan lahan berisi sumber daya alam hayati yang didominasi pepohonan dalam persekutuan alam lingkungannya, yang satu dengan lainnya tidak dapat dipisahkan.
Jadi, hutan adalah sebuah kawasan yang ditumbuhi dengan lebat oleh pepohonan dan tumbuhan lainnya. Kawasan-kawasan semacam ini terdapat di wilayah-wilayah yang luas di dunia dan berfungsi sebagai penampung karbon dioksida (carbon dioxide sink), habitat hewan, modulator arus hidrologika, serta pelestari tanah, dan merupakan salah satu aspek biosfer Bumi yang paling penting. Hutan merupakan bentuk kehidupan yang tersebar di seluruh dunia. Kita dapat menemukan hutan baik di daerah tropis maupun daerah beriklim dingin, di dataran rendah maupun di pegunungan, di pulau kecil maupun di benua besar. Secara singkat hutan merupakan suatu kumpulan tumbuhan dan juga tanaman, terutama pepohonan atau tumbuhan berkayu lain, yang menempati daerah yang cukup luas..
Biogeografi adalah gabungan antara ilmu geografi dengan ilmu biologi yang mempelajari tentang keanekaragaman hayati berdasarkan ruang dan waktu yang bertujuan untuk mengungkapkan kehidupan suatu organisme dan apa yang mempengaruhinya. Biogeografi merupakan distribusi tumbuhan dan hewan biota di bumi. Mengidentifikasi dan mendeskripsikan proses-proses yang memengaruhi pola sebaran tumbuhan dan hewan.

Biogeografi hutan adalah suatu bidang ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang persebaran hutan serta flora dan fauna yang ada dihutan dengan sudut pandang interaksi antarorganisme, interaksi organisme dengan lingkungan, dan pengaruh interaksi, serta persebarannya.

B. Fungsi Hutan

Hutan-hutan sudah banyak yang telah ditebang karena dibangun untuk pemukiman, industri dan masih banyak yang lainnya. Seharusnya masyarakat lebih memperhatikan hutan di negara kita ini, karena keindahan dan keramahan lingkungan dibentuk dengan adanya hutan disekitarnya dan hutan merupakan paru-paru dunia. Banyak sekali fungsi dan manfaat hutan bagi kelangsungan hidup manusia. Berikut fungsi hutan :
Fungsi hutan secara ekologis:
a.       Hutan merupakan paru-paru dunia karena dalam proses fotosintetis daun-daun akan menghisap karbondioksida dan mengeluarkan oksigen. Oleh karena itu, keberadaan hutan dapat menjaga kestabilan oksigen diudara.
b.       Hutan dapat menahan erosi karena laju aliran permukaan dihambat oleh akar-akar pohon. Selain itu air dapat dengan mudah meresap kedalam tanah sehingga dapat menjaga tata air tanah.
c.       Hutan merupakan habitat bagi kelestarian flora dan fauna yang ada di dalamnya.

Fungsi Hutan secara keseluruhan:
1. Menyerap Karbon Dioksida
Manfaat hutan bagi kehidupan manusia antara lain dapat menyerap gas-gas karbon dioksida yang ada dimuka bumi. Sebagaimana yang telah kita ketahui bersama bahwa gas-gas karbon dioksida ini sangat membahayakan manusia terlebih jika tingkatannya jauh diatas batas normal.
2. Menghasilkan Oksigen
Fungsi hutan lainnya yang bisa dimanfaatkan oleh manusia adalah hutan sebagai penyedia oksigen. Hutan menghasilkan oksigen dalam jumlah yang sangat besar yang digunakan oleh manusia untuk bernafas.
3. Sumber Pangan Manusia
Tidak bisa dipungkiri lagi bahwa hutan memiliki peranan yang sangat luar bisa, salah satu diantaranya adalah hutan sebagai penyedia sumber pangan bagi manusia. Sumber pangan yang ada dihutan seperti umbi-umbian, buah-buahan, sagu, jamur, madu, dan lainnya.
4. Penghasil Obat-obatan
Manfaat hutan lainnya yang bisa dirasakan adalah hutan sebagai penghasil obat-obatan. Banyak sekali tanaman obat yang bisa kita temukan dihutan, tentunya ini alami dan tidak berbahaya bagi tubuh kita. So, sayangi dan cintailah hutan yang ada disekitar kita.
5. Rumah Bagi Suku Pedalaman
Ketahuilah bahwa masih banyak suku-suku pedalaman di Indonesia ini, dan mereka menjadikan hutan sebagai rumah mereka. Ini merupakan tugas kita bersama agar dapat melestarikan hutan dan menjaga keberadaan suku pedalaman, khususnya yang berada didalam wilayah NKRI.
6. Rumah Bagi Flora dan Fauna
Hutan adalah rumah dan habitat bagi flora dan fauna, disana mereka lahir, tumbuh dan berkembang. Kalau hutan menjadi rusak, lalu mereka mau tinggal dimana? Kita tentu pernah melihat pemukiman yang dirusak hewan liar, itu karena rumah dan habitat mereka yang dirusak terlebih dahulu.
7. Sumber Ekonomi
Salah satu manfaat hutan yang bisa kita rasakan adalah hutan sebagai sumber ekonomi. Hasil-hasil hutan seperti kayu, rotan, damar, dan lainnya dijual (ekspor) sebagai sumber pendapatan negara. Sudah seharusnya negara mempergunakannya untuk kepentingan kesejahteraan rakyat banyak.
8. Mencegah Bencana Alam
Fungsi hutan bagi kehidupan lainnya adalah hutan dapat mencegah atau meminimalisir terjadinya bencana alam seperti banjir dan longsor. Kedua bencana alam tersebut disebabkan oleh volume air yang berlebihan yang ada dibumi, dan pohon-pohon yang ada dihutan bisa menampung air tersebut.
9. Menyimpan Air
Salah satu diantara banyak peranan hutan adalah sebagai tempat penyimpanan air dalam volume yang sangat besar. Jika hutan kita rusak maka air dengan volume yang sangat besar tersebut tidak bisa tertampung sehingga hal seperti ini bisa menimbulkan bencana alam seperti banjir dan longsor.
10. Mengurangi Polusi
Fungsi hutan lainnya yang sangat berguna bagi kehidupan manusia didunia adalah hutan dapat mengurangi polusi udara. Kita tahu semua bahwa polusi udara ini sangat membahayakan manusia, dan udara yang tidak sehat tersebut dapat diserap oleh pohon-pohon yang ada dihutan.
11. Tempat Wisata
Ketahuilah bahwa hutan tidak hanya memiliki tanaman atau pohon-pohon saja, ada juga hutan yang memiliki panorama yang begitu indah. Oleh sebab itu tidak sedikit hutan yang dijadikan sebagai tempat wisata. Tentunya ini sangat menguntungkan karena bisa dijadikan sumber pendapatan daerah. 
12. Untuk Pendidikan
Tidak hanya sebagai tempat wisata, hitan juga bisa dijadikan sebagai tempat riset dan penelitian untuk pendidikan. Penelitian-penelitian seperti ini bisa menginformasikan kepada masyarakat bagaimana pentingnya keberadaan hutan dan menyadarkannya agar selalu menjaga dan melestarikannya.
13. Mengatur Iklim
Keberadaan hutan sangatlah penting bagi kehidupan manusia, salah satunya adalah hutan kota. Hutan kota ini berfungsi untuk mengatur iklim yang ada disekitar kota tersebut, misalnya dengan mengurangi efek panas, memberikan kesejukan, dan berbagai manfaat lainnya.

C. Jenis-jenis Hutan

            Adapun jenis-jenis hutan adalah sebagai berikut:
1.     Berdasarkan jenis pohon
a.   Hutan Heterogen
Hutan heterogen adalah hutan yang terdiri atas berbagai jenis tumbuhan seperti hutan hujan tropis yang terdapat di Pulau Sumatera, Kalimantan. Sulawesi dan Papua. 
b.   Hutan Homogen
Hutan homogen adalah hutan yang terdiri atas satu jenis pohon seperti hutan jati, hutan bambu, hutan karet, dan hutan pinus.
2.    Berdasarkan tujuan pemanfaatan
a.   Hutan Produksi
Hutan produksi adalah hutan yang diusahakan melalui sistem Hak Pengusahaan Hutan (HPH) baik BUMN maupun pengusaha swasta, yang memanfaatkan hasil hutan seperti kayu untuk kegiatan produksi. Adapun hasil dari kegiatan industri pengolahan kayu antara lain berupa triplek, kusen pintu dan mebel serta perabot rumah tangga lainnya.
b.   Hutan Lindung
Hutan lindung adalah kawasan hutan yang mempunyai fungsi pokok sebagai perlindungan sistem penyangga  kehidupan untuk mengatur tata air, mencegah banjir, mengendalikan erosi, mencegah intrusi air laut, dan memelihara kesuburan tanah.
c.   Hutan Wisata
Hutan wisata adalah hutan yang berfungsi untuk objek wisata sebagai tempat rekreasi atau hiburan para wisatawan karena keindahan alamnya. Kebun Raya Bogor merupakan salah satu hutan wisata yang banyak dikunjungi wisatawan.
d.   Hutan Suaka Alam
Hutan suaka alam adalah hutan yang memiliki keadaan alam khas, diperuntukkan bagi perlindungan dan pelestarian flora dan fauna yang hampir punah, agar dapat berkembang biak sesuai dengan kondisi ekosistemnya. Hutan suaka alam Ujung Kulon merupakan tempat perlindungan badak bercula satu dan beberapa fauna lainnya.
3.    Berdasarkan iklim yang mempengaruhi
Hutan hujan tropis tumbuh di sekitar garis khatulistiwa atau equator yang memiliki suhu udara dan curah hujan yang tinggi sepanjang tahun. Sebagian besar hutan ini tumbuh di lembah sungai Amazon, lembah sungai Kongo, dan di wilayah Asia Tenggara. Hutan hujan tropis dikenal sebagai hutan heterogen karena terdiri dari berbagai jenis tumbuhan. Di Indonesia hutan hujan tropis terdapat di Pulau Sumatera, kalimantan dan Irian Jaya (Papua). 
Hutan hujan tropis adalah bioma yang memiliki keanekaragaman jenis tumbuhan dan hewan paling tinggi. Hutan hujan tropis merupakan vegetasi utama yang tumbuh di daerah tropis Indonesia. Ciri-ciri hutan hujan tropis:
1)      Letak hutan hujan berada di daerah tropis.
2)      Hutan hujan memperoleh curah hujan sebesar paling tidak 80 inci setiap tahun.
3)      Hutan hujan memiliki kanopi.
4)      Hutan hujan tropis memiliki tingkat keragaman biota yang tinggi.
5)      Spesies di hutan hujan seringkali bekerja bersama.
6)      Daunnya sangat lebat dan selalu hijau sepanjang tahun.
7)      Rata-rata ketinggian pohonnya 60 meter.
8)      Banyak terdapat pohon memanjat.
9)      Banyak tumbuh pohon epifit.
Flora dan fauna yang terdapat di hutan hujan tropis terdapat lebih dari seratus spesies. Pohon-pohon utama dapat mencapai ketinggian 20-40m, dengan cabang-cabang berdaun lebat sehingga membentuk suatu tudung atau kanopi. Tumbuhan khas yang dapat dijumpai adalah Liana (tumbuhan yang menjalar di permukaan hutan. Contohnya rotan)  dan Epifit (tumbuhan yang menempel pada batang-batang pohon, dan tidak merugikan pohon tersebut. Contohnya anggrek dan paku sarang) (Budiyati, 2006:9). Hutan hujan tropis dapat dijumpai di Sumatera, Banten, Kalimantan, Sulawesi, Maluku dan Papua.
b.   Hutan Musim
Hutan musim tumbuh di daerah yang memiliki tingkat perbedaan musim sangat jelas, yakni antara lain:
1)      Pada musim kemarau pohon-pohon di hutan umumnya kering dan daunnya berguguran, hal ini untuk mengurangi penguapan.
2)      Pada musim penghujan mulai bertunas dan pohon-pohonnya berdaun lebat.
3)      Pohonnya lebih rendah dari hutan hujan tropis.
4)      Jenis pohon di hutan musim antara lain pohon jati angsana, bambu, kapuk, atau disebut hutan homogen.
Di Indonesia hutan musim banyak terdapat di wilayah Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Ada dua jenis hutam musim:
1)      Hutan musim gugur, berada pada daerah dengan ketinggian 800m dan suhu > 200C.
2)      Hutan musim selalu hujan, berada pada daerah dengan ketinggian < 1.200m dan suhu > 220C.
c.   Sabana dan Stepa
Sabana merupakan padang rumput yang diselingi oleh pepohonan atau semak belukar, sedangkan steppa merupakan padang rumput yang sangat luas yang tidak diselingi pepohonan. Sabana dan Steppa banyak dijumpai di daerah bercurah hujan rendah atau relatif sedikit. Di Indonesia, sabana dan steppa terdapat di Nusa Tenggara Barat dan Timur.
d.   Hutan Musim Tropik
Hutan ini terdapat di daerah tropic beriklim basah, tetapi mempunyai musim kemarau yang panjang. Biasanya pohon-pohon di hutan musim tropic menggugurkan daunnya pada musim kemarau. Hutan musim tropik banyak terdapat di kawasan India dan Asia Tenggara, termasuk juga Indonesia.
e.   Hutan Hujan Iklim Sedang
Hutan hujan iklim sedang adalah hutan raksasa yang terdapat di Australia dan sepanjang pantai Pasific di Amerika Utara dan California sampai negara bagian Washington. Hutan hujan iklim sedang di Australia merupakan hutan dengan pohon-pohon tertinggi di dunia.
f.    Hutan Pegunungan Tropik
Hutan jenis ini mirip dengan hutan hujan iklim sedang, namun struktur dan karakteristik lainnya sangat berbeda.
g.   Hutan Hujan Iklim Sedang yang selalu hijau
Terdapat di daerah beriklim sedang. Hutan jenis ini tersebar di Amerika Serikat dan Eropa yang beriklim kontinen.
h.   Hutan Gugur Iklim Sedang
Hutan ini terdapat didaerah dengan iklim kontinen sedang namun agak basah dengan musim hujan di musim panas dan dengan musim dingin yang keras. Pohon-pohon yang dominant adalah pohon-pohon yang berdaun lebar yang menggugurkan daunnya dimusim dingin. Hutan ini banyak tersebar di kawasan Amerika Serikat, Eropa, Asia Timur, Chile dan Amerika Tengah.
i.    Taiga
Taiga terdiri dari jenis-jenis conifer yang tumbuh di tempat terdingin dari daerah iklim hutan. Taiga terbesar terdapat di Amerika Utara, Eropa dan Asia.
j.    Hutan Lumut
Hutan lumut adalah komunitas pegunungan tropik yang memilki struktur yang berbeda dengan taiga. Hutan lumut terdapat di daerah yang memilki ketinggian 2500 m. pohon-pohonnya kerdil dan juga ditumbuhi lumut dan lumut kerak.
4.   Berdasarkan letak geografis
a.   Hutan Tropika
Secara astronomi hutan tropika terbentang pada wilayah 23,5o LU – 23,5oLS. Ciri-ciri utama kawasan ini adalah curah hujan yang cukup tinggi dan matahari bersinar sepanjang tahun. Curah hujan yang tinggi menyebabkan hutan tropika sangat lebat yang terdiri dari berbagai jenis pohon serta daunnya menghijau sepanjang tahun. Hutan ini berfungsi sebagai paru-paru dunia karena kemampuannya dalam menyerap karbondioksida serta menjaga keseimbangan suhu dan iklim dunia.
b.   Hutan Temperature
Hutan temperate atau hutan gugur terdapat di daerah beriklim sedang yang memiliki empat musim, secara astronomis di antara 23,5o – 66,5olintang utara maupun lintang selatan. Hutan ini berisi tumbuhan yang daunnya gugur (meranggas) pada musim dingin. Keadaan ini akan berlangsung hingga menjelang musim semi. Pada musim semi, temperatur akan meningkat, salju mulai mencair, tumbuhan mulai berdaun kembali (bersemi). Daerah persebaran hutan gugur terutama meliputi wilayah sub-tropis sampai sedang seperti Amerika Serikat, Eropa Barat, Asia Tengah dan Timur serta Chili.
c.   Hutan Boreal
Hutan boreal atau hutan taiga berkembang di daerah lintang tinggi dekat dengan kawasan lingkar kutub dan merupakan jenis hutan terluas kedua setelah hutan tropika. Hutan ini ditumbuhi oleh jenis pohon berdaun jarum, dimana di kawasan ini memiliki musim panas yang pendek dan musim dingin yang panjang. Daerah yang termasuk kawasan ini meliputi Alaska - Amerika Utara, Skandinavia - Eropa Utara, dan Siberia-Rusia. Vegetasi yang berkembang di daerah ini hanya satu jenis species saja yaitu pohon spruce,alder, birch dan juniper. Permukaan tanah hutan ini umumnya tertutup lumut kerak yang tebal.
5.    Berdasarkan ketinggian tempat
a.   Hutan Pantai (beach forest)
Hutan yang tumbuh di daerah pantai adalah hutan bakau (mangrove). Hutan bakau memilik akar napas dan daun yang berlapis tebal di pemukaannya untuk mengurangi penguapan. Hutan bakau banyak dijumpai di pantai yang ombak lautnya tenang, seperti di pantai Sumatera bagian Timur, pantai Kalimantan Barat, pantai Kalimantan Selatan dan pantai Irian Jaya.
Tumbuhan bakau memiliki karakteristik khusus yang memungkinkan tumbuhan ini hidup dan beradaptasi dengan lingkungannya. Lingkungan tempat hidup tanaman ini umumnya memiliki kadar garam yang cukup tinggi, selalu tergenang, dan tanah yang kurang oksigen.
Hutan bakau banyak tumbuh didaerah pantai yang landai dan berlumpur dengan ketinggian 0-5 meter, dengan suhu rata-rata 26̊̊̊ C. Ciri-ciri htan bakau yakni selalu tergenang akarnya, tergantung waktu air laut pasang surut, sehingga hutan bakau sering disebut hutan pasang.
b.   Hutan Gambut
Hutan gambut merupakan suatu ekosistem lahan basah yang dibentuk oleh adanya penimbunan atau akumulasi bahan organik di lantai hutan yang berasal dari reruntuhan vegetasi di atasnya dalam kurun waktu lama. Akumulasi ini terjadi karena lambatnya laju dekomposisi dibandingkan dengan laju penimbunan bahan organik di lantai hutan yang basah/tergenang tersebut.
Di Indonesia, lahan gambut terdapat di daerah pantai rendah Kalimantan, Sumatera dan Papua Barat. Sebagian besar berada pada daerah rendah dan tempat yang masih terpengaruh dengan kondisinya, berada di daratan sampai jarak 100 km sepanjang aliran sungai dan daerah tergenang.
c.   Hutan Dataran Rendah (lowland forest)
Hutan dataran rendah merupakan hutan yang tumbuh di daerah dataran rendah dengan ketinggian 0 - 1200 m. Hutan hujan tropis yang ada wilayah Dangkalan Sunda seperti di Pulau Sumatera, dan Pulau Kalimantan termasuk hutan dataran rendah.
Hutan dataran rendah Sumatera memiliki keanekaragaman hayati yang terkaya di dunia. Sebanyak 425 jenis atau 2/3 dari 626 jenis burung yang ada di Sumatera hidup di hutan dataran rendah bersama dengan harimau Sumatera, gajah, tapir, beruang madu dan satwa lainnya. Selain itu, di hutan dataran rendah Sumatera juga ditemukan bunga tertinggi di dunia (Amorphophallus tittanum) dan bunga terbesar di dunia (Rafflesia arnoldi).
d.   Hutan Pegunungan Rendah (sub mountain forest)
Hutan ini terdapat di daerah Indonesia dengan ketinggian antara 1.300 m sampai 2.500 m di atas permukaan laut. Hutan pegunungan memberikan manfaat bagi masyarakat yang hidup di gunung maupun yang tinggal di bawahnya. Hutan yang ada merupakan sumber kehidupan. Dari hutan pegunungan, mereka memanfaatkan tumbuhan dan hewan sebagai makanan, obat-obatan, kayu bakar, bahan bangunan dan lain sebagainya. Selain itu masyarakat yang tinggal di bawahnya membutuhkan hutan pegunungan yang lestari sebagai daerah tangkapan air atau resapan air.
e.   Hutan Pegunungan Atas (mountain forest)
Hutan ini terdapat di daerah daerah Indonesia dengan ketinggian di atas 3.500 m di atas permukaan laut. Hutan ini berfungsi sebagai cagar alam dan taman wisata alam. Vegetasi hutan pegunungan yang dijadikan Cagar Alam dan Taman Wisata Alam termasuk tipe hutan hujan tropik pegunungan dengan floranya terdiri dari jenis-jenis pohon dan liana serta epiphyte.
D. Persebaran Flora dan Fauna di Hutan Indonesia
      Perebaran flora dan fauna di Indonesia sangat dipengaruhi oleh sejarah geologi di masa lalu. Pada zaman dahulu, wilayah Sumatera, Jawa, dan Kalimantan marupakan satu bagian dari Benua Asia, Papua menjadi bagian dari Benua Australia, sedangkan Sulawesi dan Kepulauan Nusa Tenggara merupakan pulau yang terpisah. Sehingga sekarang, terdapat pembagian wilayah persebaran flora dan fauna di Indonesia yang dapat dilihat dari faktor geologinya.
            Selain itu,  keanekaragaman flora dan fauna di Indonesia juga dipengaruhi oleh:
1.      Perbedaab relief di permukaan bumi.
2.      Perbedaan iklim seperti temperatur udara, curah hujan, dan kelembapan.
3.      Perbedaan keadaan tanah, seperti tekstur, struktur, mineral dan unsur hara lainnya.
4.      Komponen biotik seperti manusia, yang turut mrngubah bentang alam.
1.         Persebaran Fauna di Indonesia
Di Indonesia hutan berdasarkan biogeografinya terdapat tiga bagian. Hal ini karena Kepulauan Nusantara adalah relief alam yang terbentuk dari proses pertemuan antara tiga lempeng bumi. Hingga hari ini pun, ketiga lempeng bumi itu masih terus saling mendekat. Akibatnya, antara lain, gempa bumi sering terjadi di negeri kepulauan ini.
Sejarah pembentukan Kepulauan Nusantara di sabuk khatulistiwa itu menghasilkan tiga kawasan biogeografi utama, yaitu: Paparan Sunda, Wallacea, dan Paparan Sahul. Masing-masing kawasan biogeografi adalah cerminan dari sebaran bentuk kehidupan berdasarkan perbedaan permukaan fisik buminya.
1.  Kawasan Paparan Sunda (di bagian barat)
Paparan Sunda adalah lempeng bumi yang bergerak dari Kawasan Oriental (Benua Asia) dan berada di sisi barat Garis Wallace. Garis Wallace merupakan suatu garis khayal pembatas antara dunia flora fauna di Paparan Sunda dan di bagian lebih timur Indonesia. Garis ini bergerak dari utara ke selatan, antara Kalimantan dan Sulawesi, serta antara Bali dan Lombok. Garis ini mengikuti nama biolog Alfred Russel Wallace yang  pada 1858, memperlihatkan bahwa persebaran flora fauna di Sumatera, Kalimantan, Jawa, dan Bali lebih mirip dengan yang ada di daratan Benua Asia.
Fauna wilayah ini biasa disebut Fauna Asiatis (Tipe Asia). Di daerah ini terdapat berbagai jenis hewan menyusui yang besar seperti:
  1. tapir terdapat di Sumatra dan Kalimantan,
  2. banteng terdapat di Jawa dan Kalimantan,
  3. kera gibon terdapat di Sumatra dan Kalimantan,
  4. orang hutan terdapat di Sumatra Utara dan Kalimantan,
  5. beruang terdapat di Sumatra dan Kalimantan,
  6. badak terdapat di Sumatra dan Jawa ,
  7. gajah terdapat di Sumatra (berpindah-pindah),
  8. siamang terdapat di Sumatra,
  9. kijang terdapat di Jawa, Sumatra, Bali, dan Lombok,
  10. harimau loreng terdapat di Jawa dan Sumatra, sedangkan harimau kumbang dan tutul terdapat di Jawa, Bali, dan Madura,
  11. kancil terdapat di Jawa, Sumatra, dan Kalimantan,
  12. trenggiling banyak terdapat di Sumatra, Kalimantan, Jawa, dan Bali, dan
  13. jalak Bali terdapat di Bali, dan burung merah terdapat di Jawa.
Di daerah ini juga ditemui jenis hewan lain, seperti kancil pelanduk (terdapat di Sumatra, Jawa, dan Kalimantan), singa, mukang (terdapat di Sumatra, dan Kalimantan), dan ikan lumba-lumba (terdapat di Kalimantan).
2.  Kawasan Paparan Sahul (di bagian timur)
Paparan Sahul adalah lempeng bumi yang bergerak dari Kawasan Australesia (Benua Australia) dan berada di sisi timur Garis Weber. Garis Weber adalah sebuah garis khayal pembatas antara dunia flora fauna di Paparan Sahul dan di bagian lebih barat Indonesia. Garis ini membujur dari utara ke selatan antara Kepulauan Maluku dan Papua serta antara Nusa Tenggara Timur dan Australia. Garis ini mengikuti nama biolog Max Weber yang, sekitar 1902, memperlihatkan bahwa persebaran flora fauna di kawasan ini lebih serupa dengan yang ada di Benua Australia.
Fauna wilayah ini biasa disebut Fauna Australis (Australia). Hewan-hewan di Indonesia bagian timur mirip dengan hewan Australia. Jenis hewan tipe Australia, antara lain sebagai berikut:
  1. Burung, terdiri atas cenderawasih, kasuari, nuri dan raja udang.
  2. Amfibi, terdiri atas katak pohon, katak terbang, dan katak air.
  3. Berbagai jenis serangga.
  4. Berbagai jenis ikan.
  5. Mamalia, terdiri atas kanguru, walabi, beruang, nokdiak (landak Papua), opossum laying (pemanjat berkantung), kuskus, dan kanguru pohon.
  6. Reptilia, terdiri atas buaya, biawak, kadal, dan kura-kura.
3.  Kawasan Wallace / Laut Dalam (di bagian tengah)
Lempeng bumi pinggiran Asia Timur ini bergerak di sela Garis Wallace dan Garis Weber. Kawasan ini mencakup Sulawesi, Kepulauan Sunda Kecil (Nusa Tenggara), dan Kepulauan Maluku. Flora fauna di kawasan ini banyak merupakan jenis-jenis endemik (hanya ditemukan di tempat bersangkutan, tidak ditemukan di bagian lain manapun di dunia). Namun, kawasan ini juga memiliki unsur-unsur baik dari Kawasan Oriental maupun dari Kawasan Australesia.
Wallace berpendapat bahwa laut tertutup es pada Zaman Essehingga tumbuhan dan satwa di Asia dan Australia dapat menyeberang dan berkumpul di Nusantara. Walaupun jenis flora fauna Asia tetap lebih banyak terdapat di bagian barat dan jenis flora fauna Australia di bagian timur, hal ini dikarenakan Kawasan Wallace dulu merupakan palung laut yang sangat dalam sehingga fauna sukar untuk melintasinya dan flora berhenti menyebar.
Fauna di laut dalam ini biasa disebut Fauna Peralihan. Fauna Indonesia yang tergolong tipe peralihan adalah sebagai berikut.
  1. Mamalia, terdiri atas anoa, babi rusa, kuskus, monyet hitam, sapi, banteng, dan kuda.
  2. Reptilia, terdiri atas biawak, komodo, kura-kura, dan buaya.
  3. Amfibi, terdiri atas katak pohon, katak terbang, dan katak air.
  4. Berbagai macam burung, terdiri atas maleo, kakaktua, nuri, merpati, burung dewata, dan angsa.
2. Persebaran Flora di Indonesia
Persebaran flora (dunia tumbuhan) di Indonesia juga terbagi menjadi tiga wilayah yaitu bagian barat, timur dan tengah atau peralihan. Setiap wilayah memiliki karakterisktik masing-masing yang khas dan berbeda satu sama lainnya. Keadaan flora dan fauna yang di lindungi di Indonesia saat ini jumlahnya sudah semakin menyusut karena adanya eksploitasi hutan yang dilakukan oleh manusia. Menurut ahli biologi dari belanda Van Steenis di Indonesia setidaknya terdapat kurang lebih 4000 jenis pohon, 1500 jenis tumbuhan pakis-pakisan dan terdapat 5000 jenis bunga anggrek. Bukan itu saja bahkan van steenis mengelompokan terdapat kurang lebih 25.000 jenis tanaman yang memiliki bunga dan kurang lebih 1,700 tumbuhan yang tidak memiliki bunga.
Flora di Indonesia mencapai 10% dari yang ada di dunia, lumut dan ganggang yang ada di Indonesia mencapai 35.000 jenis. 40% dari flora di Indonesia merupakan flora endemik yang hanya bisa ditemukan di Indonesia saja dengan total jenisnya sebanyak 202 dan 59 diantaranya berada di pulau Kalimantan. Vegetasi anggrek merupakan vegetasi yang terbesar di dalam flora ini. Dengan fakta ini menjadikan Indonesia merupakan negara yang memiliki jenis flora terbesar dan terlengkap di dunia.
1. Flora di wilayah bagian Barat (Paparan Sunda)
Jika di Kalimantan terdapat 59 jenis flora endemik maka di paparan sahul ini terdapat 10 jenis tumbuhan endemik yang hanya bisa tumbuh di daerah paparan sahul saja. wilayah paparan sahul meliputi pulau Kalimantan, sumatera dan jawa yang memiliki hutan hujan tropis terbesar dan terluas di dunia. flora di paparan sunda terbagi menjadi tiga macam yaitu flora endemik seperti bunga bangkai atau raflesia arnoldi yang hanya terdapat di wilayah Bengkulu, jambi, dan sumatera selatan serta bunga anggrek tien Suharto yang hanya ada di wilayah sumatera utara. Selanjutnya flora khas paparan sunda adalah pada bagian pantai timur di dominasi hutan mangrove dan rawa gambut. Kemudian flora di bagian pantai barat didominasi oleh meranti-merantian, rawa gambut, kemuning, rotan dan hutan rawa air tawar.
2. Flora di wilayah bagian Timur (Paparan Sahul)
Flora atau tumbuhan sahul yang ada di wilayah Indonesia bagian timur atau bisa juga disebut dengan flora australis. Disebut dengan flora australis karena seperti yang sudah dibicarakan sebelumnya bahwa wilayah Indonesia bagian timur dahulu menyatu dengan benua australia sehingga jenis floranya juga hampir sama. Wilayah flora sahul meliputi daerah pulau papua dan beberapa pulau-pulau kecil disekitarnya.
Hutan sahul memiliki ciri-ciri seperti sama dengan hutan Australia wilayah utara dengan beribu-ribu jenis tumbuhan dengan daunnya yang lebat dan hijau, ketinggian pohon di wilayah ini bisa mencapai 50 meter tingginya.Karena lebatnya daun pohon di hutan sahul membuat sinar matahari tidak menembus tanah sehingga kelembapan dan memiliki ciri ciri air tanah yang baik dan membuat tanah subur dengan organisme yang ada di dalamnya. Karena hal ini pula terdapat banyak tumbuhan merambat atau epifit.
Pohon-pohon yang menghasilkan kualitas kayu yang sangat berkualitas tumbuh di hutan ini seperti :
  1. Pohon besi, cemara, merbau, jati dan eben hitam.
  2. Di daerah pesisir pantai terdapat hutan mangrove yang sangat lebat dan sangat bagus untuk keamanan pantai. Sedangkan di daerah rawa terdapat pohon sagu yang merupakan makanan pokok daerah papua.
  3. Tumbuhan endemik di daerah tersebut diantaranya adalah pohon Rhododendron. Secara garis umum jenis flora yang ada di parapan sahul meliputi pohon sagu, hutan hujan tropic dan jenis pemetia pinnata.
3. Flora daerah tengah atau peralihan
Seperti dengan namanya flora ini terletak di wilayah tengah atau peralihan dari wilayah timur dan barat. Wilayah yang termasuk di dalamnya adalah wilayah pulau Sulawesi, Maluku dan nusa tenggara. Di pulau Sulawesi setidaknya terdapat 4.222 jenis flora yang memiliki karakteristik yang hampir mirip dengan yang ada di Flipina, Maluku, nusa tenggara, dan jawa. Flora di bagian peralihan ini jika terdapat di pantai akan mirip dengan yang ada di papua namun untuk flora yang berada di gurun sangat mirip dengan yang ada di Kalimantan.
Jenis flora endemik di wilayah ini adalah kayu ebonu atau yang biasa dikenal dengan kayu besi di pulau Sulawesi. Saat ini kayu eboni atau kayu besi masuk dalam jajaran flora yang dilindungi karena sudah terancam punah keberadaannya. Kualitas kayu yang kuat dan awet membuatnya memiliki harga mahal.








BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
      hutan adalah sebuah kawasan yang ditumbuhi dengan lebat oleh pepohonan dan tumbuhan lainnya. Kawasan-kawasan semacam ini terdapat di wilayah-wilayah yang luas di dunia. Biogeografi adalah gabungan antara ilmu geografi dengan ilmu biologi yang mempelajari tentang keanekaragaman hayati berdasarkan ruang dan waktu yang bertujuan untuk mengungkapkan kehidupan suatu organisme dan apa yang mempengaruhinya. Biogeografi hutan adalah suatu bidang ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang persebaran hutan serta flora dan fauna yang ada dihutan dengan sudut pandang interaksi antarorganisme, interaksi organisme dengan lingkungan, dan pengaruh interaksi, serta persebarannya.
Hutan berfungsi sebagai penampung karbon dioksida (carbon dioxide sink), habitat hewan, modulator arus hidrologika, serta pelestari tanah, untuk mengatur iklim, mencegah terjadinya bencana alam dan untuk kelangsungan ekonomi manusia. Fungsi hutan secara ekologis yakni hutan merupakan paru-paru dunia, mencegah erosi, dan hutan merupakan habitat bagi kelestarian flora dan fauna.
Adapun jenis-jenis hutan adalah sebagai berikut:
1.      Berdasarkan jenis pohon yakni Hutan Heterogen dan Hutan Homogen.
2.      Berdasarkan tujuan pemanfaatan yakni Hutan Produksi, Hutan Lindung, Hutan Wisata, dan  Hutan Suaka Alam.
3.      Berdasarkan iklim yang mempengaruhi, yakni Hutan Hujan Tropis, Hutan Musim, Sabana dan Stepa, Hutan Musim Tropik, Hutan Hujan Iklim Sedan, Hutan Pegunungan Tropik, Hutan Hujan Iklim Sedang yang selalu hijau, Hutan Gugur Iklim Sedang, Taiga, dan Hutan Lumut.
4.      Berdasarkan letak geografis, yakni Hutan Tropika, Hutan Temperature, dan Hutan Boreal.
5.      Berdasarkan ketinggian tempat, yakni Hutan Pantai (beach forest), Hutan Gambut, Hutan Dataran Rendah (lowland forest), Hutan Pegunungan Rendah (sub mountain forest) , dan Hutan Pegunungan Atas (mountain forest).
6.      Berdasarkan Proses Terjadinya, yakni Hutan Asli dan Hutan Buatan.
Persebaran Flora dan Fauna di Hutan Indonesia
1.      Persebaran Fauna di Indonesia
a.       Kawasan Paparan Sunda (di bagian barat) disebut Fauna Asiatis (Tipe Asia). Seperti tapir, banteng, gajah, harimau, dan lain-lain.
b.      Kawasan Paparan Sahul (di bagian timur) disebut Fauna Australis (Australia). Seperti burung cendrawasih, amfibi, serangga dan lain-lain.
c.       Kawasan Wallace / Laut Dalam (di bagian tengah) disebut Fauna Peralihan. Seperti katak pohon, katak tebang, burung nuri, maleo dan lain-lain.
 2. Persebaran Flora di Indonesia
a.       Flora di wilayah bagian Barat (Paparan Sunda). Seperti pada bagian pantai timur di dominasi hutan mangrove dan rawa gambut. di bagian pantai barat didominasi oleh meranti-merantian, rawa gambut, kemuning, rotan dan hutan rawa air tawar.
b.      Flora di wilayah bagian Timur (Paparan Sahul). Seperti Pohon besi, cemara, merbau, jati dan eben hitam dan masih banyak lagi.
c.       Flora daerah tengah atau peralihan. Flora endemiknya kayu ebonu atau yang biasa dikenal dengan kayu besi di pulau Sulawesi.
B. Saran
            Dalam penulisan makalah ini, masih terdapat kekurangan terutama dari sumber referensi dalam pembuatan makalah ini. Untuk itu penulis berharap penyusunan makalah selanjutnya dengan judul yang sama akan menyempurnakan kekurangan makalah ini dengan menambah materi yang lebih lengkap maupun dengan melengkapi bagian materi yang dirasa kurang dalam makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA

https://id.wikipedia.org/wiki/Hutan


Jellyana73




Tidak ada komentar:

Posting Komentar