ADMINISTRASI DAN
SUPERVISIS PENDIDIKAN
MAKALAH
PROSES DAN
TEKNIK SUPERVISI PENDIDIKAN
UNIVERSITAS
NEGERI PADANG
2017
KATA
PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kepada
Tuhan Yang Maha Esa, berkat rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah ini
dengan judul “Proses dan Teknik Supervisi
Pendidikan”guna untuk memenuhi tugas mata kuliah Administrasi dan Supervisi
Pendidikan pada semester empat ini. Selanjutnya solawat salam dan do’a penulis
haturkan kepada Nabi Muhammad saw. Keluarga dan sahabatnya sekalian.
Penulis mengucapkan terimakasih
kepada semua pihak yang telah berperan dalam menyelesaikan laporan ini, terutama
kepada orang tua penulis yang telah memberikan sumbangan moril dan materil
sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan ini. Selanjutnya penulis
mengucapkan terimakasih kepada bapak Drs. Syahril, M.pd. yang telah membantu mengarahkan dan
membimbing penulis dalam membuat laporan ini.
Dalam penulisan laporan ini masih
terdapat banyak kekurangan, untuk itu, penulis mengharapkan kritik dan saran
yang membangun dari pembaca guna penyempurnaan laporan ini. Semoga laporan ini
dapat digunakan sebagaimana mestinya. Akhir kata penulis mengucapkan
terimakasih.
Padang,
Mei 2017
Penulis
DAFTAR
ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
B.
Rumusan
Masalah
C.
Tujuan
Penulisan
D.
Manfaat
Penulisan
BAB III PEMBAHASAN
A.
Proses
Supervisi Pendidikan
B.
Teknik
Supervisi Pendidikan
BAB IV PENUTUP
A.
Kesimpulan.
B.
Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Istilah supervisi pendidikan sudah cukup
lama dikenal dalam dunia pendidikan di Indonesia. Pengertian supervisi
pendidikan pada umumnya mengacu kepada usaha perbaikan situasi belajar
mengajar. Akan tetapi nampaknya masih terdapat banyak keragaman pendapat dalam
menafsirkan istilah tersebut. Dan hal ini akan membawa implikasi yang berbeda
pula dalam pelaksanaannya.
Dalam perkembangannya, pengawas satuan
pendidikan lebih diarahkan untuk memiliki serta memahi bahkan dituntut untuk
dapat mengamalkan apa yang tertuang dalam permen tentang kepengawasan. Hal ini
salah satunya tentang kompetensi dalam memahami proses dan teknik dalam
supervisi.
Proses
supervisi merupakan rangkaian kegiatan yang dilakukan dalam supervisi pendidikan.
Proses ini penting dalam melihat sejauh mana keberhasilan suatu tujuan dalam
proses belajar mengajar. Teknik supervisi merupakan cara-cara yang ditempuh
dalam mencapai tujuan tertentu, baik yang berhubungan dengan penyelesaian
masalah guru-guru dalam mengajar, masalah kepala sekolah dalam mengembangkan
kelembagaan serta masalah-masalah lain yang berhubungan serta berorientasi pada
peningkatan mutu pendidikan.
Proses dan teknik supervisi pendidikan
perlu dan penting untuk dipelajari dan diterapkan secara baik dan benar dalam
suatu lembaga pendidikan. Karen akedua hal ini juga nentinya akan menyangkut
tentang kualitas sekolah.
Berdasarkan penjelasan diatas, maka
penulis mengambil judul “Proses dan
Teknik Supervisi Pendidikan”.
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam
makalah ini adalah :
1. Bagaimana
Proses Supervisi Pendidikan?
2. Bagaimana
Teknik Supervisi Pendidikan?
C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan makalah ini
adalah :
1. Untuk
memaparkan proses supervisi pendidikan.
2. Untuk
menjelaskan teknik supervisi pendidikan.
D. Manfaat Penulisan
Adapun
manfaat penulisan makalah ini adalah :
1. Menggugah
rasa keingintahuan penulis khusunya dan pembaca pada umumnya mengenai proses
dan teknik supervisi pendidikan.
2. Sebagai
salah satu acuan dalam pelaksananan proses dan teknik dalam supervisi
pendidikan di sekolah.
3. Menambah
referensi mengenai proses dan teknik supervisi pendidikan.
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
Proses
Supervisi Pendidikan
Dalam Gunawan.2002 pelaksanaan atau
proses supervisi pendidikan terlibat adanya berbaga ragam/corak seperti:
1. Supervisi
yang Preventif
Dalam proses supervisinya, supervisor senantiasa
berusaha mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan dengan berusaha
memberikan nasihat-nasihat dan saran-saran untuk menghindari terjadinya
kesalahan-kesalahan serta kesulitan-kesulitan/gangguan yang mungkin terjadi.
2. Supervisi
yang Korektif
Dalam proses supervisinya,supervisor lebih bersifat
mencari kesalahan-kesalahan bawahannya,baik kesalahan-kesalahan
prinsipil,teknis,maupun dalam melaksanakan intntruksi-intruksi
/ketentuan-ketentuan yang telah diberian oleh pihak supervisor.
3. Supervisi
yang Konstruktif
Dalam proses supervisinya,supervisor senantiasa
berusaha membangkitkan semagat membangun,mengembangkan potensi bawahannya
demi peningkatan prestasi dan
produktifitas kerja.Kecam-bina atau kritik yang bersifat membangun adalah ciri
dari proses supervisi ini.Dalam kependidikan supervisi samacam ini,cenderung
mengikuti asa “Tut wuri handayani”.
4. Suervisi
yang Kreatif
Dalam proses supervisinya,supervisor senantiasa
memperhatikan pada inisiatif,daya
cipta,penelitian,kepemimpinan dan hasil-hasil penemuan bawahannya dengan
memberikan penghargaan,piagam atau predikat-predikat keteladanan.
5. Supervisi
yang Koorperatif
Dalam pelaksanaan supervisinya,supervisor selalu
mengutamakan kerjasama, partisipasi, musyawarah, toleransi dengan bawahannya
demi kemajuan dan pengembangan pendidikan. Kegiatan-kegiatan perencanaan,
pelaksanaan sampai evaluasi selalu mengikutsertakan bawahannya seluas-luasnya.
Keberanian mengkritik dan siap dikritik secara sportif dan konstruktif
merupakan kebiasan/budaya yang mendarah daging antara supervisor dngan orang
yang disupervisi.
B.
Teknik
Supervisi Pendidikan
Teknik supervisi merupakan cara-cara yang ditempuh
dalam mencapai tujuan tertentu, baik yang berhubungan dengan penyelesaian
masalah guru-guru dalam mengajar, masalah kepala sekolah dalam mengembangkan
kelembagaan serta masalah-masalah lain yang berhubungan serta berorientasi pada
peningkatan mutu pendidikan (Direktori. 2008).
Dalam Direktori.2008 supervisi dikenal dengan dua
teknik besar, yakni teknik individual dan teknik kelompok. Berikut akan
dijelaskan mengenai kedua teknik trsebut.
1.
Teknik
Individual
Bila
masalah yang dihadapi adalah masalah yang bersifat pribadi apalagi khusuh atau
“secret”, maka teknik yang digunakan sebaiknya adalah teknik
individual/perorangan, dengan pertemuan “empat mata” dan dijamin
kerahasiaannya, misalnya kasus evaluasi guru/pegawai dengan DP3, kasus konflik
guru dengan guru/pegawai/murid dan sebagainya (Gunawan.2002).
Dalam Direktori.2008 Teknik Individual
antara lain:
a. Kunjungan
Dan Observasi Kelas
Observasi Kelas hendaknya dilakukan dengan memakai
instrumen yang telah disepakati sebelumnya oleh kedua belah pihak dengan
sebelumnya melakukan pertemuan pribadi atau paling tidak diberitahukan terlebih
dahulu kisi-kisi yang akan diujikan di lapangan oleh supervisor.
Sisi lain yang juga harus dikembangkan dalam
kunjungan kelas atau observasi adalah menghilangkan adanya kesan atasan dan
bawahan, sebab kesan ini akan menimbulkan kesan negatif baik bagi yang
melaksanakan observasi ataupun yang diobservasi itu sendiri, akan tetapi
hubungan yang harus dikembangkan adalah atas dasar kerjasama dan
profesionalisme antara guru, kepala sekolah dan supevisor itu sendiri.
b. Individual
Conference
Dalam Individual
Converence atau Pertemuan Indivisu dilaksanakan setelah observasi dilakukan,
sehingga terjalin hubungan akrab. Tujuannya menganalisa kesulitankesulitan
belajar baik yang ditimbulkan oleh guru maupun oleh komponen yang lain.
Sedangkan analisinya adalah hendaknya dilakukan oleh supervisor yang memiliki
tingkat kompetensi yang tinggi.
c. Kunjungan
Antar Guru-Guru
Dengan prinsip dasar pertukaran pengalaman yang
dilaksanakan oleh forum guru. Tujuannya adalah meningkatkan sikap, keterampilan
serta pengetahuan. Sedangkan analisinya adalah menumbuhkan prinsif pengajaran
yang menyenangkan oleh berbagai pihak.
d. Evaluasi
Diri
Dengan prinsip menumbuhkan dan mengembangkan potensi
diri secara akurat. Tujuannya adalah menumbuhkan dan membangkitkan keberanian
diri pada guru. Sedangkan analisisnya adalah kesulitan yang dihadapi akan
kembali pada sejauhmana masing-masing individu memiliki kesadaran diri.
e. Supervisory
Buletin
Dengan prinsip
pemusatan hasil belajar berdasarkan secara menyeluruh. Tujuannya adalah
menciptakan komunikasi internal dan bersifat pengembangan staf. Sedangkan
analisisnya adalah pengoptimalisasian media cetak bagi pendidikan.
f. Profesional
Reading
Profesional Reading atau Bacaan Provesional memiliki
prinsip memperkaya pengalaman individual. Tujuannya adalah penggalian potensi
diri secara akurat. Sedangkan analisisnya adalah ketersediaan sarana sekolah
menjadi penghambat utama.
g. Profesional
Writing
Profesional Writing atau Menulis Profesional
memiliki prinsip mengoptimalkan potensi diri melalui tulisan ilmiah. Tujuannya
adalah meningkatkan kemandirian profesional. Sedangkan analisinya adalah
kurangnya percaya diri dalam menulis yang dirasakan oleh banyak kalangan, serta
media yang kurang mendukung.
2.
Teknik
Kelompok
Bila
supervisor memperhitungkan bahwa masalah yuang dihadapi bawahannya adalah
sejenis, maka peneyelesainnya dapat dilakukan dengan teknik kelompok, seperti
rapat kerja sekolah, lokakarya, penataran, seminar, diskusi, dan sebagainya.
Misalnya dalam hal pembuatan satuan pelajar/PPSI, Peningkatan mutu pendidikan,
menghadapi/menangkal kenakalan remaja, perkelahian antara siswa, dan sebagainya
(Gunawan 2002).
Teknik Kelompok dalam
Direktori.2008 antara lain:
a. Rapat
Staf Sekolah
Prinsip dasar rapat staf sekolah adalah merencanaka
n bersamasama visi, misi, orientasi dan strategi sekolah. Tujuannya adalah
memperbaiki kualitas personil staf dan program sekolah.
b. Orientasi
Guru Baru
Prinsip dasarnya adalah memperkenal kan dan memperkaya
pengalaman dengan jalan bertukar pengalaman. Tujuannya adalah mendapatkan
informasi bagi guru baru tentang sekolah terkait.
c. Curriculum
Laboratory
Prisipnya adalah membantu pengembanga n kurikulum
bagi pi-hak terkait, terutama guru. Tujuannya adalah membantu guru dan personil
sekolah dalam mengembangkan dan memperbaiki kurikulum.
d. Panitia
Prinsipnya adalah memecahkan masalahmasalah khusus
dalam tugas kepanitiaan sekolah. Tujuannya adalah mendorong keberanian dan
menciptakan kesempatan bagi individu dalam pengalaman profesional.
e. Perpustakaan
Profesional
Prinsipnya memberikan bantuan dalam peningkatan
kompetensi profesional. Tujuannya adalah memotivasi peningkatan pengetahuan.
f. Demonstrasi
Mengajar
Prinsipnya adalah peningkatan didaktik dan Metodik
Guru. Tujuannya adalah membantu mengembangkan pengajaran yang efektif.
g. Lokakarya
Prinsipnya adalah menghidupkan kerjasama yang
memadai. Tujuannya adalah pemecahan masalah dan situasi sehari-hari.
h. Field
Trips For Staff Personnels
Prinsipnya adalah memberikan kesempatan pada
pengembangan staf. Tujuannya adalah memahami teknik supervisi yang ditentukan
oleh kebutuhan staf.
i.
Pannel Or Forum Discussion
Pannel Or Forum Discussion atau Diskusi Panel
memiliki prinsip memperkaya ide dan gagasan dalam pemecahan masalah. Tujuannya
adalah menumbuhkan sikap, pengetahuan dan keterampilan.
j.
In Service Training
Prinsipnya adalah mengacu pada azas pendidikan
seumur hidup. Tujuannya adalah pemenuhan kebutuhan tenaga profesional.
k. Organisasi
Profesional
Memiliki prinsip keanggotaan dalam profesi menjadi
kebutuhan tersendiri. Dengan tujuan peningkatan tanggung jawab dan kesadaran.
BAB
III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pelaksanaan atau proses supervisi
pendidikan terlibat adanya berbaga ragam/corak seperti:
1. Supervisi
yang Preventif
2. Supervisi
yang Korektif
3. Supervisi
yang Konstruktif
4. Supervisi
yang Kreatif
5. Supervisi
yang Koorperatif
Teknik supervisi merupakan cara-cara yang ditempuh
dalam mencapai tujuan tertentu, baik yang berhubungan dengan penyelesaian
masalah guru-guru dalam mengajar, masalah kepala sekolah dalam mengembangkan
kelembagaan serta masalah-masalah lain yang berhubungan serta berorientasi pada
peningkatan mutu pendidikan. Sedangkan dalam teknik suoervisi terdapat teknik
individu dan kelompok.
B. Saran
Dalam penulisan makalah ini masih terdapat
kekurangan, terutama sumber dan penataan bahasa. Untuk itu penulis menyarankan
kepada penulis makalah dengan judul yang sama agar memenuhi kekurangan dalam
makalah ini.
DAFTAR
PUSTAKA
DirektoriUPI.2008.http://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._ADMINISTRASI_PENDIDIKAN/197205282005011NUR_AEDI/425/BAB_3_teknik_supervisi_[Nur_Aedi].pdf
(Diakses Tanggal 11-5-2017)
Gunawan,
Ary H. 2002. Administrasi Sekolah.
Jakarta. Rineka Cipta